Diduga Pakai SKD Palsu, 1.007 Pendaftar PPDB Online Cabut Berkas

Sebanyak 1.007 berkas surat keterangan domisili (SKD) yang diduga asli tapi palsu (Aspal) telah dicabut pada PPDB online SMA/SMK negeri di Jateng.

Diduga Pakai SKD Palsu, 1.007 Pendaftar PPDB Online Cabut Berkas Ilustrasi PPDB online di Jateng. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 1.007 calon peserta didik baru memutuskan untuk mencabut berkas surat keterangan domisili (SKD) yang digunakan untuk mendaftar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMA/SMK negeri Jawa Tengah (Jateng) 2020. Ada dugaan berkas SKD yang dicabut itu asli tapi palsu atau Aspal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, mengatakan banyaknya SKD yang dicabut itu tak terlepas dari ancaman Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Gubernur Ganjar mengancam akan mempidanakan oknum yang menggunakan SKD Aspal dalam PPDB online.

“Ini berarti kan sebenarnya banyak orang tua [calon peserta didik] yang tidak jujur. Mereka menggunakan SKD untuk mengakali KK supaya lolos [diterima di sekolah favorit] melalui jalur zonasi,” ujar Jumeri saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (24/6/2020).

Wali Kota Semarang Imbau Tak Olahraga Pakai Masker

Jumeri menduga belum semua SKD Aspal yang dicabut. Ia memprediksi jumlah SKD palsu yang diterima panitia PPDB lebih banyak daripada SKD yang telah dicabut.

“Kemungkinan masih banyak. Tapi, kita belum tahu. Kita akan terus lakukan pengecekan. Kita tunggu saja, kalau ada aduan dari masyarakat terkait SKD ini, siswa yang sudah diterima pun bisa kita coret. Bahkan kepala desa [kades] yang telah mengeluarkan SKD itu bisa kita bawa ke ranah hukum,” tegas Jumeri.

Awas!!! Pakai SKD Aspal Untuk Daftar PPDB Bisa Dipenjara

Data Posko PPDB online SMA/SMK negeri Jateng 2020 per Kamis petang menyebutkan total ada 13.834 SKD yang digunakan calon peserta didik baru. Namun, dari jumlah sebanyak itu baru 1.007 berkas yang resmi dicabut. Sementara itu, total kuota yang disediakan Pemprov Jateng pada PPDB SMA negeri kali ini sekitar 211.100 siswa.

Ganjar beri apresiasi

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengucapkan terima kasih kepada calon siswa maupun orang tua yang telah mencabut berkas SKD palsunya.

“Terima kasih sudah mencabut. Tapi, bagi yang belum saya peringatkan. Ujungnya, kalau tidak sesuai tetapkami coret. Kasihan yang lain,” jelas Ganjar.

Indikasi Curang di PPDB Online, Disdik Jateng Sebut Banyak Manipulasi Data

Ganjar menduga praktik pembuatan SKD Aspal itu turut dibantu aparatur pemerintah desa, dalam hal ini kepala desa. Dugaan itu mencuat setelah dirinya berbincang dengan orang tua yang mencabut SKD Aspal melalui sambungan telepon.

Dalam perbincangan itu, orang tua yang diketahui berasal dari Kabupaten Pati itu mengaku menggunakan SKD palsu karena rumahnya tidak masuk zonasi sekolah yang dituju. Padahal, anaknya menginginkan sekolah di sekolah favorit tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.