Dituduh Mesum di Indekos, 4 Pelajar Wonogiri Terbukti Berbusana

Warga Bulusari RT 001/RW 003, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri menggerebek empat pelajar yang dituduh mesum di rumah indekos.

Dituduh Mesum di Indekos, 4 Pelajar Wonogiri Terbukti Berbusana Ilustrasi Pendidikan SMA (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Semarangpos.com, WONOGIRI — Warga Bulusari RT 001/RW 003, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri menggerebek empat pelajar di salah rumah satu indekos di lingkungan setempat. Pikiran mesum warga Wonogiri itu mengarahkan mereka sehingga keempat remaja itu dituduh berbuat asusila.

Kecurigaan di benak warga itu mengejawantah Minggu (15/6/2020), pukul 10.00 WIB. Pagi menjelang tengah hari itu, mereka mendatangi empat pelajar yang terdiri dari dua remaja laki-laki dan dua perempuan yang kesemuanya sesama warga Kebupaten Wonogiri.

Dua laki-laki dan satu perempuan merupakan siswa di salah satu SMK di Wonogiri. Sedangkan satu perempuan lainnya merupakan siswi di salah satu SMA di Wonogiri.

Gadis Indigo Dapat Penglihatan Masa Lalu di Situs Warungboto Jogja

Kepala Desa Bulusulur, Dwi Prasetyo, mengatakan daerah yang digerebek warga merupakan lingkungan yang dipadati indekos, karena berdekatan dengan SMK. Dulunya, di tempat tersebut penghuni indekos juga sudah diperingatkan warga karena ada yang membawa perempuan.

Mengutip keterangan warga, Dwi menerangkan pada awalnya dua laki-laki yang juga menempati indekos tersebut meminjam kunci masuk ke ketua RT setempat. Saat pandemi, pemilik melimpahkan kunci indekos dan keamanan kepada ketua RT.

Saat meminjam kunci, mereka beralasan akan mengambil buku di dalam kamar. Karena selama pandemi siswa belum masuk sekolah. Saat masuk indekos, ada salah seorang warga yang melihat kedua pelajar laki-laki tersebut membawa masuk dua perempuan.

Babat Gangsa Pak Karmin Mberok Semarang Pancen Nyus Tenan

Warga tersebut lalu melaporkan peristiwa yang dilihatnya itu kepada warga sekitar dan ketua RT. “Belum ada setengah jam, warga mengetuk kamar indekos tersebut. Kemudian mereka disuruh keluar kamar. Yang digunakan dua kamar, tidak hanya satu kamar,” kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/6/2020).

Saat dipergoki warga, keempat pelajar terbukti masih berpakaian lengkap. Kedua pelajar putri pun bahkan masih memakai jilbab. Di kamar itu, buku-buku pelajar tersebut berserakan, dan pikiran mesum lalu menyimpulkan bahwa keempat pelajar itu belum sempat bertindak asusila.

Tak Ada Bukti

Nyatanya, memang tidak ada bukti yang kuat bahwa mereka bertindak mesum. Padahal, di antara warga telah beredar kabar sumir melalui media sosial bahwa pelajar-pelajar Wonogiri tersebut berbuat mesum saat digerebek warga. Belum jelas pelaku penyebar berita palsu tersebut.

Sedapnya Gulai Kambing Bustaman Nan Legendaris di Semarang

Namun Dwi berkilah bahwa penggrebekan warga adalah upaya antisipasi agar perbuatan mesum tidak terjadi. “Jika dibiarkan dan terjadi perbuatan mesum, nantinya lingkungan sekitar akan merasa tercemar, begitu juga dengan sekolahnya,” tukas dia.

Nyatanya, bukan hanya tindak prefentif. Pascakejadian tersebut, pihak orang tua dan perwakilan sekolah didatangkan di tempat kejadian. Keempat pelajar juga diminta membuat surat pernyataan bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi.

Surat tersebut dibuat dengan disaksikan ketua RT, pemilik indekos, pihak orang tua, dan pihak sekolah. Selain itu, pemilik indekos dan warga sekitar mengembalikan kedua siswa tersebut kepada orang tua mereka. Selanjutnya, para pelajar Wonogiri yang dituduh mesum itu tidak lagi diperkenankan menghuni rumah indekos tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.