DP3AP2KB: Hampir 10.000 Anak di Jateng Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19

Hampir 10.000 anak di Jateng terdampak pandemi, baik mengalami penularan maupun harus kehilangan orang tuanya karena virus corona atau Covid-19.

DP3AP2KB: Hampir 10.000 Anak di Jateng Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19 Suasana diskusi bertajuk ‘Angkringan Hybrid’ dengan topik ‘Menyelamatkan Masa Depan Anak Terdampak Pandemi Corona’ yang digelar Yayasan Akatara – Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan Unicef Indonesia di The Wujil Resort and Convention, Kabupaten Semarang, Rabu (22/9/2021). (Semarangpos.com - Yayasan Akatara)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pandemi Covid-19 memberi dampak negatif bagi anak sebagai generasi penerus bangsa, tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Tak hanya terpapar, banyak anak di Jateng yang harus kehilangan orang tua akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, Retno Sudewi, menyebut ada sekitar 10.000 anak di Jateng yang terdampak Covid-19. Puluhan ribu anak itu tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. Mereka kehilangan orang tuanya, atau berstatus yatim dan piatu selama pandemi Covid-19.

Retno pun mengaku anak-anak itu saat ini butuh penanganan, bukan hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang untuk memastikan hak-haknya terpenuhi.

Baca jugaInnalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19

Apalagi banya di antara mereka yang belum beranjak remaja atau menjelang dewasa, sehingga sulit memenuhi kebutuhan.

“Belum lagi, bagaimana nasib mereka ketika saudara atau kerabat juga tidak memiliki kemampuan mengasuh,” ujar Retno dalam acara bertajuk ‘Angkringan Hybrid’ dengan topik ‘Menyelamatkan Masa Depan Anak Terdampak Pandemi Corona’ yang digelar Yayasan Akatara – Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan Unicef Indonesia di The Wujil Resort and Convention, Kabupaten Semarang, Rabu (22/9/2021).

Acara diskusi yang digelar secara offline dan online itu juga menghadirkan Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Jateng, Kombes Pol. Lafri Prasetyo, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang, H. Munashir, dan Sosiolog Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr. Tri Wuryaningsih.

Aku Sedulurmu

Dirbinmas Polda Jateng, Kombes Pol. Lafri Prasetyo, mengatakan Polda Jateng telah membuat program ‘Aku Sedulurmu’ yang bertujuan membantu anak-anak terdampak Covid-19.

Program ini, jelas Lafri, terinspirasi dari banyaknya laporan maupun temuan anggota Bhabinkamtibmas di lapangan, terhadap nasib anak- anak yang mendadak berstatus yatim atau piatu karena orang tua meninggal akibat Covid-19.

Program ini bekerja sama dengan berbagai instansi untuk pemenuhan hak anak, bukan hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang, seperti pendidikan.

“Termasuk kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan instansi lain yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam pemenuhan hak anak,” terang Lafri.

Baca juga: Pekerjakan Anak di Bawah Umur Jadi Pemandu Lagu, Pemilik Karaoke di Tegal Jadi Tersangka

Sementara itu Sosiolog Unsoed, Tri Wuryaningsih, menilai perlu adanya sinergi berbagai potensi masyarakat untuk menyelamatkan masa depan anak-anak terdampak Covid-19.

“Maka yang tidak kalah penting adalah mengelola kekuatan yang besar tersebut bisa sinergis, efektif, tidak tumpang tindih dan tidak overlapping dalam menyelamatkan masa depan anak terdampak pandemi Covid-19,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.