Ganjar Pranowo Pimpin Kirab Kebangsaan Merah Putih

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (24/1/2020), memimpin Kirab Kebangsaan Merah Putih di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang.

Ganjar Pranowo Pimpin Kirab Kebangsaan Merah Putih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin Kirab Kebangsaan Merah Putih, Jumat (24/1/2020). (Antara-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa toleransi antarumat beragama berupa sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan sudab ada sejak zaman nabi serta wali.

“Keberagaman itu sudah menjadi sunatullah, kebinekaan di Tanah Air sudah termaktub di lauhul makhfudz. Maka, para ulama telah mewanti-wanti, dahulukanlah adabmu sebelum kau junjung ilmumu,” kata Ganjar Pranowo saat memimpin Kirab Kebangsaan Merah Putih di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2020) .

Menurut Ganjar, banyak kisah yang bisa ditemukan tentang bagaimana sikap toleransi ini. “Bahkan, karena luar biasanya sisi kemanusiaan Rasulullah, beliau seminggu tiga kali menyuapi seorang nenek Yahudi dengan suapan yang sangat lembut, padahal nenek Yahudi tersebut tidak henti-hentinya menjelek-jelekkan Rasulullah,” ujarnya.

Contoh yang lain, kata Ganjar, juga dikisahkan oleh para wali di Nusantara. “Semua tahu, jika membicarakan perpaduan agama dan budaya, Sunan Kalijaga adalah ahlinya, juga Kanjeng Sunan Kudus yang demi menghormati orang Hindu, beliau melarang muridnya untuk menyembelih sapi,” katanya.

Ganjar berharap dengan adanya kirab kebangsaan ini, akulturasi agama dan budaya bisa menjadi semangat untuk memperkukuh kebangsaan. “Mudah-mudahan pawai ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kirab dengan peserta yang berbeda-beda suku, agama, ras, dan golongan ini makin menyadarkan bahwa bangsa ini beragam namun tetap satu,” ujar Ganjar.

Kirab kebangsaan itu juga dihadiri oleh ulama kharismatik Habib Luthfi bin Yahya, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, jajaran forkompimda, dan ribuan orang dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Habib Luthfi bin Yahya menjelaskan bahwa tujuan Kirab Kebangsaan Merah Putih untuk menyatukan masyarakat.

Ia berharap kegiatan itu dapat meningkatkan rasa memiliki Merah Putih sebagai simbol negara. “Ada tiga hal yang ditekankan dalam merah putih, tidak hanya simbol tanpa makna. Di dalamnya ada kehormatan bangsa, harga diri bangsa, dan jati diri bangsa,” kata Habib Luthfi dalam Kirab Kebangsaan Merah Putih itu.

Menurut Habib Luthfi sudah tidak boleh saat ini masyarakat diributkan dengan isu perbedaan sebab dunia saat ini sudah memikirkan tentang kemajuan, bukan lagi memperdebatkan perbedaan. Bangsa Indonesia terdahulu, lanjut dia, sudah pandai dan berpikiran ke depan.

Mereka bisa membuat Candi Borobudur, Candi Prambanan, Masjid Agung Jawa Tengah, dan lainnya dengan hebat. “Kenapa sekarang kita justru ketinggalan dan masih meributkan perbedaan? Untuk itu, dengan kirab budaya ini, mari kita sadar tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.

Kirab Kebangsaan Merah Putih diikuti oleh ribuan orang yang mengenakan beragam pakaian adat dan berbaur dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Peserta kirab mulai jalan dari Jalan Kagok Semarang menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima dengan membawa bendera Merah Putih sepanjang 500 m.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.