Ganjar Sebut Tingkat Kematian Covid-19 di Jateng Turun Jadi 2,55 Persen
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengklaim tingkat kematian akibat Covid-19 atau crisis fatality rate (CFR) di Jateng mengalami penurunan.
Ilustrasi pasien Covid-19 meninggal dunia. (dok. Solopos) Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengklaim angka kematian atau case fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di wilayahnya mengalami penurunan yang signifikan.
Ganjar menyebut angka kematian yang pada periode 30 Agustus-6 September mencapai 6%, kini turun menjadi 2,55% pada 6-13 September 2020.
Sementara berdasarkan data yang tercantum di situs web milik Pemprov Jateng, corona.jatengprov.go.id tingkat kematian atau CFR akibat Covid-19 di Jateng masih berada di kisaran 9,25%. Perinciannya, total kasus mencapai 18.389 orang, 2.834 orang dirawat, 13.854 orang sembuh, dan 1.701 orang meninggal dunia.
Covid-19 Masih Jadi Momok, Dieng Culture Festival Digelar Secara Virtual
Sementara itu, berdasarkan data @kawalcovid19 per Minggu (13/9/2020), CFR atau angka kematian di Jateng mencapai 6,5%. Perinciannya, total kasus 17.742 orang, 11.079 orang di antaranya sembuh, dan 1.145 orang meninggal dunia.
Sementara itu, turunnya angka kematian akibat Covid-19 di Jateng itu disampaikan Ganjar sesuai memimpin rapat dengan 7 RSUD Jateng bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, di Kantor Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (15/9/2020).
Meski turun, Ganjar tetap meminta semua pihak, khususnya rumah sakit kerja ekstra agar angka kematian di Jateng semakin turun dan angka kesembuhan meningkat.
“Hari ini kami mengevaluasi tentang upaya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan di Jateng. Meskipun angka menunjukkan hasil yang cukup bagus, tapi tetap saja dibutuhkan kerja ekstra,” kata Ganjar.
Pasien sembuh
Selain angka kematian yang menurun drastis, Ganjar juga mengatakan angka kesembuhan di Jateng meningkat cukup pesat. Saat ini, angka kesembuhan Jateng sudah mencapai 75,12 persen.
“Tapi ada beda data dengan pusat, di mana pusat masih mencatat angka kesembuhan kita di 63,2 persen. Datanya sedikit beda, tapi tidak apa-apa,” jelasnya.
Kades di Banjarnegara Ini Viral Gegara Tubuhnya Penuh Tato
Menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka kesembuhan lanjut Ganjar tidak terlepas dari peran rumah sakit. Selain itu, kinerja laboratorium juga menjadi penunjang keberhasilan itu.
“Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan, mengapresiasi kinerja Jawa Tengah yang berhasil menurunkan angka kematian cukup signifikan pada minggu ini. Menurutnya, langkah itu sudah tepat dan harus dimasifkan agar cepat terkendali.
“Jawa Tengah ini bagus, angka kematiannya turun signifikan. Semarang saya lihat hanya Kota Semarang dan Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik, maka Jawa Tengah akan bagus,” kata Luhut.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.