Gawat! Klaster Piknik Muncul di Parakan Temanggung, 1 Orang Positif Covid-19 Meninggal

Klaster atau kelompok penularan Covid-19 terjadi di kalangan warga di Temanggung, Jawa Tengah yang baru saja pulang dari acara piknik.

Gawat! Klaster Piknik Muncul di Parakan Temanggung, 1 Orang Positif Covid-19 Meninggal Ilustrasi virus corona. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Kasus penularan Covid-19 di sebuah kelompok atau klaster kembali muncul di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, klaster penularan Covid-19 itu berasal dari kelompok masyarakat yang baru saja menggelar piknik.

Bupati Temanggung, M. Al Khadziq,mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di Temanggung yang paling menonjol di Kecamatan Parakan. Selain klaster piknik, penularan Covid-19 di Temanggung juga terjadi dari acara kondangan.

Sementara, klaster piknik muncul dari satu rombongan warga Parakan Kauman yang melakukan piknik ke wisata air di Banjarnegara. Saat pulang dari wisata air itu, satu orang yang sakit meninggal dunia dan setelah dilakukan tes swab ternyata positif Covid-19.

Gubernur Jateng Minta Ponpes di Kebumen & Banyumas yang Jadi Klaster Covid-19 Ditutup

“Kemudian satu rombongan piknik itu kita tes usap dan ada 9 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19,” katanya.

Ia menuturkan di Kelurahan Parakan Kauman, Kecamatan Parakan ini sekarang ada dua klaster yang sedang dilakukan pelacakan kontak erat dan ditangani untuk dibawa ke lokasi karantina.

Pondok Pesantren

Selain di Parakan, katanya, kasus yang menonjol di Kabupaten Temanggung, ada beberapa titik yang sekarang sedang ditangani secara serius, yaitu ada di Kelurahan Walitelon ada suatu kasus yang melibatkan 4 orang positif Covid-19, kemudian juga ada di Kecamatan Kaloran dan Kecamatan Kandangan.

“Selain itu ada satu pondok pesantren yang sudah kita lakukan penanganan. Insyallah dengan penanganan ini bisa kita bendung persebaran kasusnya,” katanya.

Misterius! Api Abadi Mrapen di Grobogan Tiba-Tiba Padam

Ia menjelaskan kemarin ada di ponpes di Pare ada 3 santri yang positif Covid-19. Tapi, tiga santri itu sudah dikarantina dan sudah dilakukan tes usap kepada santri-santri yang lain.

Ia menyampaikan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Temangung sekarang mulai menerapkan pengetatan lagi dan terus melakukan kampanye-kampanye kepada masyarakat. Mereka yang positif Covid-19 terus dilakukan pelacakan kontak eratnya dan juga diminta menjalani karantina.

“Kalau yang bersangkutan tidak mau karantina di kabupaten harus menandatangani surat pernyataan dan harus ada surat kesanggupan dari pihak desa. Selain itu, juga dari Satgas Jogotonggo setempat agar yang bersangkutan tidak keluar rumah selama masa karantina.”

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.