Giliran Warga Menawan Beraksi Tolak Karantina Covid-19 di Kudus

Warga yang murka dengan pernyataan Plt. Bupati Kudus Hartopo langsung beraksi menolak karantina pemudik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.

Giliran Warga Menawan Beraksi Tolak Karantina Covid-19 di Kudus Aksi penolakan warga Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Jawa Tengah atas rencana penggunaan Balai Diklat Menawan menjadikan tempat karantina Covid-19, Senin (6/4/2020). (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Semarangpos.com, KUDUS — Upaya menggebu-gebu Pemkab Kudus mengarantina pemudik yang telah dilabeli dengan status orang dalam pemantauan Covid-19 kembali menuai penolakan. Bahkan warga di sekitar Balai Diklat Menawan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog beraksi turun ke jalan menolak karantina ODP Covid-19 di Kudus itu.

Sebelumnya warga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu telah menyatakan penolakan serupa. Disusul kemudian warga di sekitar Graha Muria dan Pondok Wisata melakukan aksi blokade jalan di Desa Colo, Kecamatan Dawe.

Puluhan warga Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020), menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menolak penunjukan Balai Diklat Menawan sebagai tempat karantina bagi pemudik berstatus ODP Covid-19 di pandemi virus corona saat ini.

PDP Meninggal di Salatiga Positif Terpapar Virus Corona

Aksi unjuk rasa penolakan karantina ODP Covid-19 Kudus itu digelar di perempatan jalan Desa Menawan dengan mengusung spanduk bertuliskan “Menawan bersatu tolak Covid-19” serta “Menawan tolak karantina dari luar wilayah”. Aksi warga Menawan tersebut diduga diinspirasi adanya aksi serupa dari warga di dua desa lain sebelumnya.

Koordinator aksi warga Desa Menawan Muhammad Ribowo di Kudus, Senin, mengungkapkan aksi ini karena masyarakat khawatir dengan potensi penyebaran virus corona jenis baru pemicu Covid-19. Bahkan, lanjut dia, desa sudah ada upaya untuk pendataan pemudik, terutama pendatang dari zona merah.

Janji diadakan tes cepat (rapid test) virus corona untuk pendatang, kata dia, hingga kini belum dilakukan. “Tiba-tiba aset di Desa Menawan yang menjadi tempat Diklat Menawan akan dijadikan tempat untuk isolasi dan karantina pemudik dari luar kota,” ujarnya.

120 Pohon Ditebang Gegara Jalan di Purwodadi Dilebarkan

Ketua BPD Menawan Ahmad Prayitno menambahkan aksi warga ini menjadi respons atas pernyataan Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo saat siaran langsung di salah satu televisi nasional, Minggu (6/4/2020) malam.

Dalam pernyataannya, kata dia, Hartopo mengatakan tetap menggunakan empat lokasi untuk karantina pemudik. Pernyataan pelaksana tugas bupati yang menggantikan residivis koruptor itu jela-jelas mengabaikan upaya warga menolak wacana pemkab melalui birokrasi resmi.

“Padahal, sebelumnya warga melalui Pemdes Menawan mengirimkan surat keberatan ke Pemkab Kudus. Jika semalam pernyataannya masih sama, berarti surat kami tidak diperhatikan,” terangnya.

Data Mandiri ODP

Ia mengungkapkan di Desa Menawan saja saat ini telah tercatat 119 warga yang secara cermat dimasukkan dalam daftar ODP Covid-19. Selama ini, katanya, para warga itu secara tertib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Apindo Jateng Akui Puluhan Perusahaan Setop Produksi

“Tidak ada program bantuan dari pemerintah untuk warga kami yang masuk daftar ODP. Tiba-tiba Balai Diklat di desa kami dijadikan lokasi karantina pemudik,” ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, tidak ada pula sosialisasi kepada warga atas rencana pemanfaatan wilayah permukiman mereka untuk lokasi karantina ODP Covid-19 itu. Sedangkan prosedur tetap di Balai Diklat untuk lokasi karantina juga belum disampaikan ke warga.

Sementara Kepala Desa Menawan menyatakan aksi ini merupakan aksi kemanusiaan. Aksi tersebut mencoba membuka hati semua pihak ketika butuh ketenteraman dan kebahagiaan dan kenyamanan mereka dan menjaga diri keluarga mereka

Diduga Nikahi Anak 7 Tahun, Syekh Puji Diperiksa Polda Jateng

Karena itulah, tegasnya, penggunaan Balai Diklat untuk karantina jelas ditolak. “Warga bukan memerangi program pemerintah, tetapi untuk bentuk kemanusiaan untuk perlindungan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengungkapkan aksi tersebut juga disepakati pemerintah desa dan seluruh elemen masyarakat. Turut bergabung dalam barisan warga itu, katanya, BPD, Karang Taruna, kelompok sadar wisata, PKK desa, serta elemen masyarakat lain.

Camat Menawan Bambang Gunadi mengatakan warga Desa Menawan justru sudah membentuk kelompok sukarelawan yang mendata dan memantau kedatangan warga yang mudik dari luar daerah. “Ini kesadaran warga kami tidak diragukan lagi untuk membantu pemerintah menangkal penyebaran virus corona,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.