Harga Tembakau Anjlok, Petani di Madiun Nelangsa

Harga panen tembakau tahun ini di Kabupaten Madiun anjlok. Para petani mengeluhkan kondisi tersebut karena mengalami kerugian.

Harga Tembakau Anjlok, Petani di Madiun Nelangsa Petani sedang menjemur rajangan tembakau di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jumat (15/10/2021). (Abdul Jalil/Semarangpos.com)

Semarangpos.com, MADIUN — Harga tembakau di Kabupaten Madiun anjlok pada musim tanam tahun ini. Harga jual tembakau rajang kering hanya Rp16.000 per kilogram.

Ketua Kelompok Tani Tembakau Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Saji, mengatakan harga panen tembakau tahun ini anjlok. Para petani mengeluhkan kondisi tersebut karena mengalami kerugian.

“Harganya turun, tembakau rajang kering hanya Rp16.000 per kilogram. Sedangkan yang kualitasnya bagus paling mahal Rp23.000 per kilogram,” kata dia saat ditemui Semarangpos.com di Desa Kedungmaron, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Blar! Tas Isi Bondet Meledak, Empat Anak di Pasuruan Terluka

Padahal harga tembakau dua tahun lalu  di Kabupaten Madiun mencapai Rp30.000 per kilogram. Saji menyampaikan harga jual tembakau ini anjlok karena perusahaan yang biasanya membeli hasil panen memutus kemitraan. Sedangkan saat ini yang membeli panen tembakau hanya tengkulak perorangan.

“Dulu yang membeli itu Sadana, sejak 2019 itu kemitraannya dihentikan. Jadi sekarang harganya anjlok. Karena yang beli tengkulak perorangan,” jelasnya.

Selain permasalahan itu, dia mengatakan pada tahun ini cuaca alam memang tidak begitu mendukung terhadap kualitas tembakau. “Tembakau ini kan tidak suka air ya. Kemarin itu kan sering tiba-tiba hujan. Itu benar-benar mempengaruhi kualitas tembakau. Itu juga yang mempengaruhi harganya,” kata Saji.

Baca juga: Brak! Tabrak Median Jalan, Mobil di Ponorogo Terbalik

Koordinator PPL Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Patma Ayu Dyaningrum, mengatakan harga tembakau pada tahun ini memang mengalami penurunan harga. Hal ini disebabkan tidak ada lagi perusahaan yang membeli hasil panen petani.

“Sekarang yang membeli hasil panen petani ya dari tengkulak. Keluhan petani tembakau di sini itu, mengenai pemasaran hasil panen,” jelasnya.

Untuk lahan di Kecamatan Pilangkenceng yang ditanami tembakau ada sekitar 40 hektare. Lahan paling banyak yang ditanami tembakau ada di Desa Ngale yaitu sekitar 25 hektare. Sedangkan di Desa Kedungmaron, lahan yang ditanami tembakau seluas 8 hektare.

Baca juga: 143 Desa di Madiun Gelar Pilkades Serentak 20 Desember 2021

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.