Hendak Berkemah, Pendaki Gunung Prau Wonosobo Malah Meninggal

Yuniawan Prastioko, pendaki asal Jabar, meninggal dunia di Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2019). Ia diduga mengalami serangan jantung saat membangun tenda.

Hendak Berkemah, Pendaki Gunung Prau Wonosobo Malah Meninggal Jasad pendaki asal Jabar meninggal dunia di Gunung Prau dievakuasi ke RSU Wonosobo, Minggu (8/12/2019). (Antara-Humas Polres Wonosobo)

Semarangpos.com, WONOSOBO – Yunawan Prastioko, 42, pendaki asal Jawa Barat yang hendak berkemah di Gunung Prau, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2019), mendadak pingsan sehingga harus dievakuasi dari camping ground Cemara Tunggal Plawang. Sayangnya, sesampai puskesmas terdekat, lelaki itu dinyatakan telah meninggal dunia.

Kapolsek Kejajar Iptu M. Nurhasan mengatakan korban beserta tiga temannya melaksanakan registrasi pendakian di Basecamp Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (7/12/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya sekitar pukul 09.30 WIB, korban beserta tiga rekannya berangkat ke puncak Gunung Prahu dan sekitar pukul 15.00 WIB korban membuat tenda di camping ground Cemara Tunggal Plawang yang masuk wilayah Kabupaten Kendal.

“Pada saat mendirikan tenda, tiba-tiba korban mengalami pingsan,” katanya.

Teman-teman korban selanjutnya berusaha memberikan pertolongan, namun tidak berhasil. Yunawan Prastioko yang warga Desa Pondok Petir, Bojongsari, Kabupaten Depok, Jawa Barat itu lalu dievakuasi oleh tim search and rescue (SAR) basecamp dan dibawa ke Puskesmas Kejajar.

Sesuai keterangan tim medis puskesmas, korban sudah dalam keadaan meninggal tatkala diantar ke pusat kesehatan itu. Jasad pendaki Gunung Prahu itu pun kemudian dibawa ke RSU Wonosobo

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, pihak RSU Wonosobo menyatakan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diperkirakan meninggal dunia karena mengalami serangan jantung.

Nurhasan mengimbau kepada para pendaki gunung atau pencinta alam betul-betul dipersiapkan segala sesuatunya sebelum mendaki. Dari perlengkapan tenda, perbekalan atau logistik, dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik, serta menjaga kesehatannya dan berdoa.

“Dengan kesiapan tersebut, kegiatan pendakian mulai dari start hingga finis bisa berjalan dengan lancar dan aman, serta tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.