Jalan-Jalan ke Lasem Rembang? Ini 5 Kuliner yang Tidak Boleh Dilewatkan…

Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah tidak hanya memiliki banyak daya tarik wisata tapi juga aneka kuliner yang nikmat.

Jalan-Jalan ke Lasem Rembang? Ini 5 Kuliner yang Tidak Boleh Dilewatkan… Pengendara sepeda melintas di depan gerbang bangunan berarsitektur China Hindia yang didirikan sekitar tahun 1860 di Karangturi, Lasem, Rembang, Jateng, Senin (29/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Semarangpos.com,SEMARANG – Jawa Tengah (Jateng) memiliki beraneka potensi wisata dan kuliner dari berbagai daerahnya. Salah satunya adalah Kecamatan Lasem yang berada di Kabupaten Rembang, yang tidak hanya kaya akan potensi wisata tapi juga kuliner.

Lasem sering dijuluki sebagai Tiongkok Kecil. Hal ini karena daerah tersebut menjadi awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa.

Makanya, tak heran jika di Lasem banyak ditemui bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Tiongkok. Apalagi, di daerah tersebut juga terdapat perkampungan Tionghoa dan patung Buddha Terbaring yang berlapis emas.

Ini Dia Tugu Gada Rujakpala, Ikon Baru Purwokerto Buatan Cepogo Boyolali

Namun, selain dikenal akan situs bersejarah Lasem juga memiliki daya tarik lain bagi wisatawan. Daya tarik itu berupa kerajinan kain batik dan juga kuliner atau makanannya.

Berikut lima kuliner yang sangat sayang dilewatkan saat berada di Lasem, dilansir suara.com :

  1. Serabi
Serabi (Instagram @deasyfurni_jepara)

Beda dengan serabi lain yang disiram dengan kuah gula merah yang manis, serabi khas Lasem disiram dengan kuah santan yang rasanya gurih asin. Serabi biasanya dijual mulai pukul 04.00 WIB-08.00 WIB.

Serabi khas Lasem ini bisa dijumpai di Jalan Kajar, Jalan Raya Lasem, Jalan Pasar Sumbergirang dan Jalan Dasun. Harga satu porsi serabi Lasem di Jalan Dasun dipatok Rp3.000.

  1. Soto Kemiri
Soto Kemiri (Instagram @kayanyaenak)

Soto Kemiri sebenarnya merupakan makanan khas dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Tapi karena Rembang dan Pati ada di jalur Pantai Utara Jawa dan hanya berjarak dua jam perjalanan, maka tak heran kalau kamu akan menemukan beberapa kedai yang menjual Soto Kemiri.

Salah satunya adalah kedai yang terletak di Rumah Oei Lasem. Di bangunan berusia lebih dari 200 tahun tersebut, kamu bisa menikmati sedapnya soto yang diberi sentuhan kuah kemiri. Harga satu porsi Soto Kemiri di Rumah Oei hanya Rp8.000.

  1. Sate dan Gule Kambing

Ilustrasi sate dan gule kambing.(Instagram—bertiokta

Kuliner sate dan gulai kambing memang bisa ditemukan di mana-mana. Tapi kalau kamu menginjakkan kaki ke Lasem, kamu wajib mencoba kuliner sate dan gulai di Warung Makan Sate dan Gule Kambing Pojok.

Warung tersebut berada tak jauh dari Rumah Oei, sama-sama berada di Jalan Jogorogo-Pancur, Mahbong, Karangturi, Kec. Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Apa yang membuat beda? Di sini kamu bisa makan sate sebagai sarapan. Ya, warung sate tersebut hanya buka pada pagi sampai siang hari. Warungnya juga selalu ramai oleh penduduk asli Lasem yang hendak bekerja.

Selain sate gule, warung tersebut juga menjual Asem-asem Kambing dengan bau khas kambing yang tidak dominan. Satu porsi makanan di sana dihargai rata-rata Rp20.000.

Tak Hanya Terkenal Karena Keindahannya, 6 Tempat di Pulau Jawa Ini Disebut Angker & Mistis

  1. Lontong Tuyuhan
Lontong Tuyuhan. (Instagram @lontongtuyuhanbusukmo)

Satu lagi makanan khas Lasem yang fenomenal, yakni Lontong Tuyuhan. Meski diberi nama lontong, sebenarnya lebih seperti ketupat berbentuk segitiga pipih. Lontong Tuyuhan disajikan dengan kuah seperti opor ayam namun lebih encer. Lontong Tuyuhan juga disajikan dengan potongan ayam kampung berukuran besar serta tempe atau tahu.

Penjaja Lontong Tuyuhan bisa dengan mudah ditemukan di sepanjang Jalur Rembang-Pamotan, Lasem. Harga seporsi pun sangat terjangkau yakni Rp13.000.

  1. Dumbeg
Dumbeg Lasem. (Twitter @humasjateng)

Dumbeg merupakan jajanan pasar khas Lasem, Rembang. Di Purworejo, dumbeg dikenal dengan nama clorot atau celorot. Dumbeg atau celorot sendiri merupakan makanan yang dibuat dari tepung beras dan santan. Rasanya manis karena diberi campuran gula jawa. Hal yang menarik dari dumbeg sendiri adalah bentuknya yang sangat unik. Dumbeg berbentuk seperti corong dan dililit daru daun kelapa atau daun lontar. Satu dumbeg dihargai Rp2.000.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.