Jalani Isolasi Mandiri, Pasien Covid-19 di Salatiga Dapat 4.052 Paket Bansos

Sebanyak 4.052 paket sembako dari bantuan sosial atau bansos Pemkot Salatiga disalurkan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19.

Jalani Isolasi Mandiri, Pasien Covid-19 di Salatiga Dapat 4.052 Paket Bansos Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menyerahkan bansos berupa paket sembako di Ponpes As Surkati, Senin (21/12/2020). Bansos diberikan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19. (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Salatiga telah menyalurkan 4.052 paket bantuan sosial atau bansos berupa sembako kepada warganya yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan bansos berupa paket sembako itu diberikan agar warga yang terpapar Covid-19 bisa menjalani isolasi secara disiplin, tanpa risau memikirkan kebutuhan sehari-hari.

“Yang terpenting tetap jalankan protokol kesehatan. Jangan sampai kendur, serta jaga kekompakan warga untuk saling membantu,” tutur Yuliyanto dalam keterangan resmi, Selasa (22/12/2020).

Muncul Klaster Ponpes, Kasus Covid-19 di Salatiga Tambah 109 dalam Sehari

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Salatiga, Geti Setiti, mengatakan bansos yang diberikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri itu berupa sembako senilai Rp200.000.

Bansos diberikan ke warga yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 didasarkan atas rekomendasi dari petugas puskesmas.

“Sampai saat ini sudah didistribusikan ke masyarakat sebanyak 4.052 paket sembako. Ada pun isinya berupa beras, sarden, minyak goreng, vitamin, susu, mi instan, dan madu,” ujar Geti.

Klaster Ponpes

Dari sekian banyak yang menerima sembako, satu di antaranya adalah santri Pondok Pesantren As Sukarti. Total ada sekitar 76 paket sembako yang diberikan ke ponpes yang menjadi klaster penulaaran Covid-19 itu.

Direktur Ponpes As Surkati, Diding Fathudin, berterima kasih dengan bansos berupa sembako dari Pemkot Salatiga tersebut. Ia juga menyebut jika dari 188 santrinya yang terpapar Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sehat.

Gubernur Jateng Waswas Muncul Praktik Jual Beli Vaksin Covid-19

“Tinggal satu santri yang masih anosmia. Strategi kami dalam melakukan karantina mandiri adalah dengan mengisolasi santri yang negatif di area tertentu agar tidak tertular. Lockdown pondok juga kami atur agar mobilitas santri tidak menyebabkan penularan lagi,” ujar Diding.

Sementara itu, warga RT 006/RW 007, Soka, Sidroejo Lor, Aryo Saksono, mengatakan total ada sekitar 21 warga di lingkungannya yang terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, tinggal 9 orang yang wajib menjalani isolasi mandiri hingga 24 Desember.

“Dalam mendukung isolasi mandiri, warga melakukan partisipasi swadaya. Selain itu juga menyalurkan bantuan dari luar seperti dari LSM dan organisasi masyarakat lainnya,” tutur Aryo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.