Muncul Klaster Ponpes, Kasus Covid-19 di Salatiga Tambah 109 dalam Sehari
Klaster Covid-19 di lingkungan pondok pesantren atau ponpes muncul di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) hingga membuat penambahan kasus harian melonjak.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kasus Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) mengalami penambahan yang cukup signifikan dalam sehari, Sabtu (12/12/2020). Dalam sehari, penambahan kasus Covid-19 mencapai 109 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan penambahan jumlah pasien yang cukup signifikan itu tak terlepas dari munculnya kasus penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren atau klaster ponpes.
Setidaknya ada tiga pondok pesantren di wilayah Kecamatan Sidorejo yang menjadi klaster penularan Covid-19. Kasus ini diketahui saat ada siswa atau santri yang bergejala.
Kasus Pertama Di Salatiga, Nakes Meninggal Gegara Covid-19
“Setelah ada laporan sejumlah 30-an anak bergejala dan anosmia, puskesmas otomatis langsung me-lock semua santri dan guru di dalam. Sampai menunggu jadwal untuk di-swab, mereka harus patuh. Mereka mendapat obat, vitamin, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan dari puskesmas,” ujar Siti, Sabtu sore.
Siti mengungkapkan telah berkoordinasi dengan kantor Kementerian Agama terkait temuan kasus Covid-19 di lingkungan ponpes itu.
“Kami minta mengedarkan imbauan isolasi ke orang-orang yang baru masuk ke pondok atau panti,” jelasnya.
Siti menambahkan ada pondok pesantren yang pemeriksaan atau tes swab mencapai 219. Di pondok itu semula ditemukan adanya penghuni yang bergejala atau anosmia.
Pondok itu semula masih memperbolehkan masyarakat dari luar untuk mengikuti salat Jumat di masjid yang ada di lingkungannya. Namun, saat ini ponpes itu sudah di-lockdown atau ditutup sementara.
90 Orang
Siti menyebutkan total ada sekitar 90 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster ponpes itu, yakni pasien kasus ke-897 hingga 987.
“Karena ini jumlahnya sangat banyak, untuk kebijakan akan diambil pemerintah kota. Kita sudah laporkan temuan ini ke Wali Kota,” ujar Siti.
Bupati Cilacap Positif Covid-19, Sehari Sebelumnya Ketemu Doni Monardo
Terpisah, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan akan melakukan penutupan sementara terhadap ponpes tersebut.
“Lockdown dimaksudkan agar semua [penghuni] bisa fokus saat isolasi mandiri. Kami akan tracing semua kontak erat dan testing secara swab. Kita harus mawas diri, pendisiplinan dalam penerapan protokol Kesehatan adalah mutlak,” tegas Wali Kota Salatiga.
Penambahan kasus Covid-19 hingga 100 orang lebih dalam sehari ini merupakan yang terbanyak selama pandemi Covid-19 di Salatiga. Total hingga kini kasus Covid-19 di Salatiga telah mencapai 987 kasus. Perinciannya, 302 orang masih menjalani isolasi, 662 orang dinyatakan sembuh, dan 23 orang meninggal dunia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Polda Jateng Siapkan 320.000 Dosis Vaksin untuk Santri
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.