Jateng Kucurkan Rp10 M untuk Pertanian

Pemerintah Provinsi Jateng akan menggelontorkan dana mencapai Rp10 miliar untuk membantu sektor pertanian dan perikananan pada masa pandemi.

Jateng Kucurkan Rp10 M untuk Pertanian Ilustrasi pertanian. (Dok. JIBI/Semarangpos.com/Bisnis.com-Wahyu Dharmawan)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengucurkan dana bantuan untuk sektor pertanian dan perikanan sekitar Rp10 miliar.

Hal itu dilakukan karena sektor pertanian dan perikanan merupakan tumpuan Jateng pada masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan data BPS, sektor pertanian dan perikanan di Jateng tetap mengalami pertumbuhan pada masa pandemi Covid-19, yakni 2,15%.

Salatiga Perkenalkan Niansista, Pertanian Berbasis Wisata

“Hasil dari APBD perubahan setidaknya pada sektor yang membutuhkan perhatian khusus seperti pertanian, perikanan itu juga mendapat porsi yang bagus,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Total anggaran yang akan dikucurkan Pemrpov Jateng untuk pertanian dan perikanan pada APBD perubahan mencapai Rp10 miliar. Selain bantuan tersebut, Ganjar juga telah membuka kran bantuan keuangan untuk pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa.

Mulanya, bantuan keuangan tersebut sempat Ganjar tahan sebagai langkah antisipatif jika kondisi pandemi di luar kendali. Total anggaran Bankeu untuk pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa mencapai Rp2 triliun lebih.

“Ternyata sampai hari ini masih terkontrol, maka kita genjot dengan cara mengucurkan Bankeu dengan cara padat karya,” kata Ganjar.

Dengan dikucurkannya bantuan itu, Ganjar optimistis pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan ketiga akan terdongkrak. Pada triwulan kedua kemarin, pertumbuhan ekonomi Jateng mengalami minus 5,9%.

Ekonomi Jateng Minus 5,94%, Pertanian Jadi Tumpuan

“Selain cara-cara itu, aktivitas setiap sektoral kita minta untuk melihat situasi secara proaktif. Setiap dua hari sekali semua dinas melaporkan terus menerus pada sisi sektornya,” tandas Ganjar.

Ganjar mengatakan, selain sektor perekonomian yang jadi bahan evaluasi adalah aspek kesehatan serta pengawalan program pemerintah pusat, khususnya terkait penyaluran bantuan untuk tenaga kerja, subsidi penghasilan dan UMKM.

“Presiden juga minta dilakukan tes rutin dan sosialisasi terus menerus sehingga targetnya bisa tercapai. Untuk Jateng akan terus kita dorong karena masih di bawah target. Dari target 4.900 an [tes PCR], kita masih di angka 3.000. Itu karena reagen telat,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.