Ekonomi Jateng Minus 5,94%, Pertanian Jadi Tumpuan

Pertumbuhan ekonomi Jateng selama pandemi Covid-19 menurun drastis hingga minus 5,94% pada kuartal II 2020 meski sudah ditahan sektor pertanian.

Ekonomi Jateng Minus 5,94%, Pertanian Jadi Tumpuan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jateng, Peni Rahayu, saat memaparkan kondisi perekonomian Jateng pada kuartal II 2020 di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jumat (2/8/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah mengalami dampak yang signifikan selama pandemi Covid-19. Bukan hanya melambat, laju ekonomi Jateng bahkan mengalami penurunan meskipun sudah ditahan sektor pertanian.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Jateng pada kuartal II 2020, atau selama April-Juni 2020 mengalami minus 5,94%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu atau kuartal II 2019, pertumbuhan ekonomi Jateng berada di angka 5,52%.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jateng, Peni Rahayu, menilai kondisi itu tidak hanya dialami Jateng. Hampir seluruh daerah di Pulau Jawa pertumbuhan ekonominya mengalami minus.

Ekonomi Jateng Melambat Saat Pandemi, Begini Strategi Ganjar…

“Hampir semua di Jawa ya, rata-rata minus 6,69%. Kita masih [minus] 5,93%. Dari 2,5% [kuartal I 2020] menjadi minus. Mudah-mudahan triwulan ke depan tidak minus lagi,” ujar Peni saat dijumpai Semarangpos.com di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jumat (7/8/2020).

Peni mengatakan agar perekonomian kembali stabil ada beberapa strategi yang akan dilakukan Pemprov Jateng. Salah satu penahan merosotnya ekonomi Jateng adalah menggejot sektor pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan.

Intensifikasi

Sektor pertanian, lanjut Peni memang menjadi tumpuan. Hal itu dikarenakan selama pandemi, sektor pertanian terbilang cukup positif.

Data BPS, ada lima sektor usaha di Jateng yang mengalami pertumbuhan selama kuartal II 2020. kelima sektor itu yakni informasi dan komunikasi yang tumbuh 18,79%, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,12%, pertanian, kehutanan, dan perikanan 2,15%, dan pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah mencapai 1,34%.

Posting BLT Dana Desa “Disunat” di Medsos, Warga Brati Grobogan Meminta Maaf

“Kami akan genjot sektor pertanian secara luas, dan juga perikanan dan kehutanan. Pertanian kemarin juga yang baru beri positif hortikultura. Lainnya, perlu intensifikasi masa tanam sehingga produktivitas meningkat. Mudah-mudahan NTP [nilai tukar petani] bisa naik,” ujar Peni.

Peni juga berharap ekonomi Jateng akan kembali membaik menyusul sudah mulai dibukanya objek wisata dan pusat perbelanjaan. Dengan dibukanya tempat keramaian itu tentunya akan berpengaruh pada sektor usaha lainnya, seperti perhubungan.

“Selain itu kita juga genjot di sektor industri, terutama ekspor. Walau dibanding triwulan kemarin [ekspor] tidak turun, tapi dibanding tahun lalu [yoy] kan turun. Kalau impor enggak masalah, karena impor kan beri nilai negatif,” imbuh Peni.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.