Salatiga Perkenalkan Niansista, Pertanian Berbasis Wisata
Dinas Pertanian Kota Salatiga meluncurkan Program Pertanian Berbasis Pariwisata alias Niansista yang melibatkan petani di wilayah perkotaan itu.
Semarangpos.com, SALATIGA — Dinas Pertanian Kota Salatiga meluncurkan Program Pertanian Berbasis Pariwisata alias Niansista yang melibatkan petani di wilayah perkotaan itu. Untuk kali pertama, Niansista diterapkan di eks tanah bengkok Kelurahan Kecandran, Kota Salatiga, Selasa (18/08/2020).
Disarikan dari unggahan Instagram Humas Setda Salatiga, @humassetdasalatiga, peluncuran Program Niansista atau Niansista Milenial itu dilakukan Kepala Dinas Pertanian Nunuk Dartini. Ditegaskannya dalam launching itu bahwa pertanian dibutuhkan sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan.
Terutama di era pandemi Covid-19, pertanian adalah sektor perekonomian yang bisa terus bertahan tanpa terdampak pembatasan sosial berskala besar alias PSBB. Karena itulah, petanian menurutnya berpotensi membangkitkan lagi perekonomian Kota Salatiga di tengah pandemi.
Sempat Telanjang Karena Sakit, Wanita Jepara Baru Ditolong Setelah Viral
“Pertanian berbasis pariwisata tidak mengubah petani menjadi pelaku pariwisata, tetapi mengkolaborasikan. Karena lahan pertanian di Kota Salatiga tidak luas, maka perlu inovasi. Niansista sudah melewati diskusi di lapangan, kajian-kajian, sehingga menjadi sesuatu yang ditangkap positif oleh petani,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga tersebut juga menerangkan program Niansista ini nantinya akan ada payung hukumnya, yaitu perwali. Peraturan wali kota itu, menurutnya saat ini sedang dalam tahap penyusunan.
Pengunjung Niansista akan mendapatkan cindera mata dari produksi pertanian seperti beras organik yang dikemas dengan memberikan sentuhan cap/stempel Niansista Milenial. Cindera mata ini, menurutnya sederhana namun menarik.
Lahirkan Bayi Laki-Laki, Anak Punk Pendarahan di Semak Belukar Brebes
Wisata edukatif pertanian ini juga akan dilengkapi sarana dan prasarana Jalan Usaha Tani (JUT), Tersedia pula spot untuk diskusi, Pasar Kebon Sengon alias Pasar Bonseng. Juga ada Pojok Ting We, yaitu tempat melinting rokok, dan satu spot lain bernama Sruput Kopi untuk mencicipi kopi.
Seluruh Wilayah Salatiga
Nunuk menjelaskan launching ini diperuntukkan semua wilayah di Kota Salatiga. Namun, diakuinya, untuk selanjutnya di setiap kelurahan Salatiga akan berbeda bidang wisatanya, sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
Acara launching program baru tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Yulianto, Wakil Wali Kota Muhammad Haris, dan jajaran Pemkab Salatiga.
Ganjar Jadi Orang Pertama di Jateng yang Punya Uang Baru Rp75.000
Launching Niansista ditandai dengan pemukulan lesung oleh wali kota dan wakil wali kota. Keduanya didampingi sekretaris daerah dan forkopimda.
Seusai launching, wali kota berkenan memotong pita. Selanjutnya, rombongan menuju sawah guna melakukan penebaran benih ikan, menanam jagung, dan berfoto di lokasi swafoto yang disediakan.
Wali kota beserta rombongan menyudahi kegiatan dengan melakukan peninjauan stan-stan makanan olahan dan produk pertanian.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Atlet PON Papua dari Kota Salatiga Terima Tali Asih
- Ahli Waris Pasien Covid-19 di Salatiga Bakal Terima Santunan, Ini Besarannya
- Ajak Pelajar Menabung, Pemkot Salatiga Kucurkan Bantuan Rp1,7 M
- PPKM Darurat, Salatiga Ajak Warga Satu Hari di Rumah
- Pemkot Salatiga Gelar Konferensi Gastronomi Bertaraf Internasional, Ini Cara Ikutannya…
- Wali Kota Positif Covid-19, Pemkot Salatiga Setop Study Banding
- Asyik! Seluruh Warga Salatiga Bisa Akses Kesehatan secara Gratis
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.