KAMI se-Jateng Deklarasi di Magelang, Brimob Kena Lemparan Batu
Deklarasi KAMI se-Jawa Tengah atau Jateng digelar di Kota Magelang diwarnai aksi penolakan dari ormas yang menyebabkan anggota Brimob terluka.
Semarangpos.com, MAGELANG — Koalisi Aksi Menyelamatan Indonesia (KAMI) kabupaten/kota se-Jawa Tengah (Jateng) melakukan deklarasi di Kota Magelang, Jumat (18/9/2020). Acara yang digelar di Alun-Alun Kota Magelang itu dihadiri ratusan orang dan juga Ketua Presdium KAMI Jateng, Mudrik Sangidu, serta mantan Panglima TNI, Jenderal Purn. Gatot Nurmantyo.
Acara itu juga diwarnai kericuhan saat sekelompok ormas masuk ke arena deklarasi. Namun, aksi sekelompok ormas yang menolak deklarasi KAMI itu dapat dicegah aparat kepolisian. Meski pun seoarang anggota Brimob sempat menjadi korban pelemparan batu dari orang yang tak dikenal hingga mengalami luka di bagian muka.
“Satu anggota Brimob kena lemparan batu. Mudah-mudahan segera sembuh,” ujar Kapolres Magelang Kota, AKBP Nugroho Ari Setyawan, dikutip dari Antara, Jumat.
Aksi Pelemparan Batu Teror Sopir Truk di Mangkang Semarang
Nugroho mengatakan dalam pengamanan deklarasi itu menerjukan sekitar 500 personel, baik dari TNI, Polri, maupun Satpol PP.
“Saya mengamankan masyarakat secara umum. Jangan sampai ada suatu kegiatan kemudian berdampak pada masyarakat umum, kepentingan publik paling utama,” ujarnya.
Sementara itu dalam acara deklarasi itu, Gatont Nurmantyo mengaku bersyukur KAMI di 35 kabupaten/kota se-Jateng telah dideklarasikan. Ia pun berharap KAMI akan semakin tumbuh berkembang.
“Hebatnya KAMI ini tidak ada yang menyuruh. Jadi semuanya berdiri sendiri-sendiri karena jiwa perjuangan yang luar biasa,” kata Gatot.
Tantangan
Menurut dia, dalam pertumbuhan itu wajar kalau ada hambatan dan tantangan. Hal itu merupakan peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih tangguh, maju, kuat, dan lebih hebat lagi.
Gubernur Jateng Tak Izinkan Konser Musik Pilkada
“KAMI ini adalah gerakan moral. Apalagi gerakan moral akan banyak tantangan, banyak hambatan karena itu KAMI selalu berpedoman sekali layar terkembang pantang surut mundur ke belakang sampai Indonesia menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur,” katanya.
Ia mengatakan saat menjadi prajurit TNI pernah bersumpah, yaitu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Mengapa saya bangkit karena ada sebagian kelompok yang terorganisasi rapi, besar, dan berusaha untuk mengubah Pancasila. Menggantikan Pancasila berarti mengganti NKRI, maka itulah saya bergabung dengan KAMI untuk menyelamatkan NKRI,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ini Lokasi Patung Bung Karno di Semarang
- Covid-19 di Jateng Meningkat, Kapolda Terjunkan Brimob di Zona Merah
- Kasus Covid-19 Tinggi, 6 Desa di Kudus Dijaga Pasukan Brimob
- 18 Ormas Grobogan Deklarasi Anti-Anarkistis
- Menolak KAMI, Puluhan Orang Demo di DPRD Grobogan
- Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter Terbentang di Kaki Gunung Merbabu
- Penyebab Ledakan Gudang Brimob di Semarang Masih Misteri
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.