Kardus Berisi Bayi Laki-Laki Ditemukan di Depan Panti

Penemuan bayi laki-laki kali pertama diketahui Muhammad Danil Yahya , 19, salah seorang anak dari Panti Asuhan Yapitu, Piyungan, Bantul.

Kardus Berisi Bayi Laki-Laki Ditemukan di Depan Panti Ilustrasi penemuan bayi. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, BANTUL — Penemuan bayi laki-laki di dalam kardus yang tergeletak diatas kursi depan Panti Asuhan Yapitu, Srimartani, Piyungan, Bantul, Rabu (20/10) malam membuat geger penghuni panti.

Kapolsek Piyungan, AKP Rahmad Yulianto mengatakan penemuan bayi laki-laki kali pertama diketahui Muhammad Danil Yahya , 19, salah seorang anak dari Panti Asuhan Yapitu. Saat itu Danil menemukan sebuah kardus yang tergeletak diatas kursi depan panti. Saat dibuka, ternyata ada seorang bayi di dalam kardus.

“Kemudian dia melaporkan kejadian itu kepada pengurus Panti dan pengurus Panti menghubungi kami. Bayi berat badan 8 ons dan tinggi 33 cm,” kata Rahmad, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Korban Pinjol Ilegal, Ini Lho Cara Lapor ke Polda Jateng

Petugas yang datang ke lokasi akhirnya menghubungi petugas dari Puskesmas Piyungan. “Karena kondisi bayi masih labil, kami serahkan kepada Puskesmas Piyungan untuk mendapatkan perawatan. Kami sendiri masih melakukan penyelidikan terkait siapa orang tua bayi ini,” lanjut Kapolsek.

Sementara data di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Dinsos P3A) Bantul mencatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada 3 bayi yang dibuang.

“Tiap tahunnya ada satu kasus. Biasanya terjadi di daerah yang berbatasan dengan Kota Jogja. Seperti Sewon, Kasihan dan beberapa lokasi yang berbatasan dengan kota,” kata Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinsos P3A Bantul Tunik Wusri Arliani.

Baca juga: Jaringan Narkoba Klaten, Lima Tersangka Ditangkap

Oleh Dinsos P3A, lanjut Tunik, biasanya bayi tersebut kemudian dibawa ke panti asuhan untuk dirawat. Adapun faktor yang membuat bayi tersebut dibuang diperkirakan karena sejumlah persoalan.

“Melihat kasusnya banyak di daerah perbatasan, biasanya pelakunya adalah kaum urban. Dan DIY ini kan banyak pendatang,” ucapnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.