Kasus Covid-19 Jawa Tengah Salip Jawa Barat, Gubernur Pastikan Daya Tampung Rumah Sakit Aman
Gubernur Ganjar Pranowo memastikan daya tampung rumah sakit di Jawa Tengah masih terkendali, meski kasus positif Covid-19 terus melonjak.
Semarangpos.com, SEMARANG — Kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) terus mengalami peningkatan. Bahkan, menurut situs web corona.jatengprov.go.id, kasus Covid-19 di Jateng sudah menyalip Jawa Barat (Jabar).
Berdasarkan laman Internet resmi milik Pemprov Jateng itu, kasus positif Covid-19 di Jateng hingga Sabtu (27/6/2020) telah mencapai 3.594 orang. Perinciannya, 1.737 pasien masih dirawat, 1.573 orang dinyatakan sembuh, dan 284 meninggal dunia.
Jumlah itu lebih tinggi dibanding kasus positif Covid-19 di Jabar. Berdasarkan data yang ditampilkan situs web pikobar.jabarprov.go.id, kasus positif Covid-19 di provinsi tersebut saat ini mencapai 3.014 orang. Perinciannya, 1.341 pasien dirawat, 1.498 orang dinyatakan sembuh, dan 175 orang meninggal dunia.
Tes PCR di Jateng Belum Ada 1% dari Jumlah Penduduk
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memastikan meski pasien Covid-19 terus mengalami lonjakan, daya tampung rumah sakit di Jawa Tengah masih aman. Total ada 58 rumah sakit rujukan di Jateng yang disiapkan untuk menangani pasien Covid-19.
“Kapasitas rumah sakit masih cukup, kan tidak semuanya dirawat di rumah sakit. Kecuali mereka yang ada gejala lain, kalau itu memang mengharuskan dirawat ya dirawat. Masih cukup kok, bahkan Rumah Sakit Bung Karno di Solo juga masih banyak kapasitasnya, Moewardi Solo juga,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Sabtu pagi.
Terkait kelengkapan alat pelindung diri (APD), Ganjar juga memastikan masih terkendali. Hanya saja, ia meminta rumah sakit lebih proaktif bila membutuhkan peralatan tambahan.
“Kami juga meminta dunia kesehatan, pemerintah dan semua instansi terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Hari ini, yang kita butuhkan adalah dukungan masyarakat agar mau disiplin menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Tracing masif
Mereka yang masuk dalam kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak juga harus menjaga diri dan dijaga agar tidak terpapar Covid-19.
“Jangan sampai mereka keluar bebas dan itu dapat berbahaya bagi kesehatan mereka,” terangnya.
Indikasi Curang di PPDB Online, Disdik Jateng Sebut Banyak Manipulasi Data
Ganjar berdalih peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi karena masifnya tracing yang dilakukan, melalui tes swab dan rapid test massal.
Total Jateng saat ini telah menggelar 51.000 tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan 80.000 rapid test.
“Itu karena tracing dari kabupaten/kota yang memang terus dilakukan. Jadi saya minta kepada kabupaten/kota untuk terus mencari. Tidak usah takut citranya buruk karena ada peningkatan kasus. Lebih baik dicari, kalau ditemukan langsung di-treatment,” tuturnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Terapkan PPKM Darurat, Ganjar Minta Dukungan Polda Jateng
- Sambangi Proyek Tol Semarang-Demak, Jokowi Sebut Jadi Solusi Macet Puluhan Tahun
- Herbal untuk Daya Tahan Tubuh, Pas Dikonsumsi Saat Pandemi
- Zona Merah Covid-19 di Jateng Bertambah, Dari 3 Kabupaten Jadi 8, Mana Saja?
- 173 Masyarakat Kurang Mampu di Jateng Dapat Sambungan Listrik Gratis
- Dua Pekan Jelang Lebaran, Kasus Covid-19 di Semarang Naik 34%
- Sudah Divaksin, 411 Orang di Semarang Positif Covid-19
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.