Kredit Cepat atau PayLater, Pilih Mana untuk Kebutuhan Mendesak?

Semarangpos.com, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan layanan kredit cepat dan PayLater semakin meningkat. Banyak masyarakat yang memilih kedua opsi ini sebagai solusi keuangan jangka pendek.

Namun, tanpa pemahaman yang mendalam, keputusan tersebut bisa berdampak pada kebiasaan konsumtif yang sulit dikendalikan di masa depan.

1. Kecepatan Proses Pengajuan

Salah satu alasan utama mengapa orang memilih kredit cepat atau PayLater adalah kecepatannya. Kredit cepat biasanya melibatkan proses verifikasi dokumen yang lebih panjang dibandingkan dengan PayLater. Layanan PayLater menawarkan kemudahan akses hanya dengan aplikasi smartphone, sehingga pengguna dapat langsung menggunakan limit kreditnya dalam hitungan menit setelah disetujui.

Namun, kecepatan ini juga harus dipertimbangkan dengan bijak. Pengguna harus memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar untuk kebutuhan mendesak, bukan sekadar dorongan impulsif. Misalnya, Kredivo PayLater menawarkan fitur cicilan bunga rendah mulai dari 1.99% per bulan, yang membuatnya menarik bagi banyak orang. Tapi, jika tidak direncanakan dengan baik, biaya tambahan dari bunga ini bisa menjadi beban finansial di kemudian hari.

2. Biaya dan Suku Bunga

Kredit cepat sering kali memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan PayLater. Hal ini karena kredit cepat dirancang untuk memberikan dana tunai dalam waktu singkat, sementara PayLater biasanya digunakan untuk pembelian barang secara cicilan.

Sebagai contoh, Kredivo PayLater memberikan limit hingga Rp50 juta untuk member Premium dengan bunga kompetitif. Ini bisa menjadi pilihan yang lebih hemat dibandingkan kredit cepat tradisional yang mungkin menawarkan bunga lebih tinggi. Meski demikian, pengguna tetap harus memperhatikan total biaya yang harus dibayar agar tidak terjebak dalam lingkaran utang.

Baca Juga: Selain Kartu Kredit, Ambil Cicilan Bisa Tenor 12 Bulan Pakai Kredivo

3. Kemudahan Penggunaan

PayLater umumnya lebih mudah digunakan karena terintegrasi dengan platform e-commerce. Pengguna dapat langsung memilih barang yang diinginkan dan membayarnya dengan sistem cicilan. Di sisi lain, kredit cepat memerlukan proses pencairan dana terlebih dahulu sebelum digunakan.

Namun, kemudahan ini juga bisa menjadi pedang bermata dua. Jika tidak disiplin, pengguna cenderung melakukan pembelian yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi kebutuhan sebelum menggunakan layanan ini.

4. Risiko Finansial

Menggunakan kredit cepat atau PayLater tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan risiko finansial. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa mempengaruhi skor kredit pengguna jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu.

Untuk menghindari risiko ini, pastikan Anda hanya menggunakan layanan ini untuk kebutuhan yang benar-benar penting. Kredivo PayLater, misalnya, menawarkan fleksibilitas pembayaran dengan tenor hingga 12 bulan, yang dapat membantu mengurangi tekanan finansial jika dikelola dengan baik.

5. Faktor Keamanan dan Privasi

Keamanan data pribadi menjadi pertimbangan penting saat memilih antara kredit cepat dan PayLater. Layanan PayLater biasanya memerlukan akses ke data pribadi seperti riwayat transaksi dan informasi kontak. Sebaliknya, kredit cepat cenderung lebih fokus pada dokumen formal seperti slip gaji dan rekening koran.

Pilihlah penyedia layanan yang memiliki reputasi baik dan kebijakan privasi yang jelas. Pastikan juga Anda memahami syarat dan ketentuan sebelum menyetujui penggunaan layanan tersebut. Tambahan lain adalah mengecek legalitasnya di Otoritas Jasa Keuangan.(NA)