Mantap! 361 Petani Boleh Garap Ratusan Hektar Lahan Semen Gresik
PT Semen Gresik konsisten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, yakni Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) melibatkan 361 petani penggarap lahan untuk mengelola lahan 119,25 hektar.

Semarangpos.com, REMBANG — PT Semen Gresik (PTSG) konsisten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, yakni Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) di enam desa sekitar perusahaan.
Program ini melibatkan 361 petani sanggem atau penggarap lahan. Ratusan petani itu difasilitasi untuk mengelola lahan milik PTSG seluas 119,25 hektar.
Adapun enam desa anggota SGSP dari Kabupaten Rembang dan Blora di antara Desa Kajar, Pasucen, Tegaldowo, Kadiwono, Timbrangan, dan Ngampel.
Senior Manager of Communication & CSR PTSG, Dharma Sunyata, menegaskan bahwa tujuan utama SGSP adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Tujuan akhir dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi serta meningkatkan kapabilitas SDM masyarakat di sekitar perusahaan.
“Fasilitas yang diberikan kepada program SGSP berupa kegiatan peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, konsep kegiatan pemberdayaan, dan bantuan penunjang kegiatan pemberdayaan,” Jelas Dharma melalui siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga :
Sebagai perusahaan semen terkemuka di Tanah Air, lanjut Dharma, SGSP merupakan bukti komitmen Semen Gresik dalam pemberdayaan masyarakat dan percepatan kedaulatan pertanian lokal.

Harapannya, masyarakat bisa mengelola lahan pertanian secara optimal dengan hasil bernilai ekonomi tinggi.
“Mayoritas petani menanam jagung sebagai komoditas utama. Petani dapat memanen jagung sebanyak tiga kali dalam setahun. Penghasilan rata-rata Rp15 juta hingga Rp21 juta setiap tahun. Hasil monitoring didapati bahwa setiap panen petani dapat menghasilkan 5-8 ton jagung,” paparnya.
Dharma menambahkan Semen Gresik memberikan dukungan dalam bentuk lain, yakni pembangunan infrastrukur.
Beberapa di antara pembangunan Joglo Tani Semen Gresik sebagai sarana pertemuan dan peningkatan kapasitas, Edupark sebagai demplot percontohan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian dan peternakan, dan pembuatan embung sebagai penyedia air di musim kemarau.
Baca Juga :
“Pemanfaatan lahan milik SG seluas 119,25 hektar yang dikelola petani. Semen Gresik tidak memungut apapun dari hasil panen petani. Kegiatan pertanian tersebut diintegrasikan dengan pelestarian alam dari perusahaan, seperti penanaman tanaman hortikultura dan penanaman tanaman tegakan guna pengelolaan greenbelt perusahaan,” pungkasnya.
Koordinator SGSP di Desa Timbrangan, Musahid, menyampaikan terima kasih atas program SGSP dari Semen Gresik yang memberdayakan para petani di Desa Timbrangan.
“Para petani sangat terbantu dengan adanya program SGSP. Kami bisa mendapatkan pengetahuan, pelatihan, dan bantuan berupa bibit tanaman yang diberikan dalam mengelola lahan milik SG,” ujarnya Rabu.
Baca Juga
- Dari Limbah Jadi Cuan, Nafisa Craft UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik Tembus Pasar Nasional
- Alih Fungsi Lahan Pertanian Kian Marak, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Petani Tak Jual Lahan
- Semen Gresik Raih Penghargaan Rintek 2025, Wujud Komitmen Inovasi Teknologi Industri Ramah Lingkungan
- Semen Gresik Dorong Budaya Risk Awareness Karyawan Guna Optimalkan Kinerja hingga Tata Kelola Perusahaan
- Tiga Tahun Berturut-turut Raih Bintang Lima, PT Semen Gresik Dianugerahi Golden Trophy GRC Awards 2025
- Serap Aspirasi Warga Desa Ngampel Blora, Semen Gresik Pastikan Program TJSL Tepat Sasaran
- Apresiasi Ratusan Inovator Terbaik, Semen Gresik Gelar Ajang SGIC VIII 2025
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.