Masih Ada Perokok  Nekat di KTR Malioboro

Meski sudah menjadi Kawasan Tanpa Rokok (KTR), masih ditemukan beberapa orang yang merokok di kawasan Malioboro.

Masih Ada Perokok  Nekat di KTR Malioboro ilustrasi dilarang merokok. (JIBI/Harian Jogja)

Semarangpos.com, JOGJA – Meski sudah menjadi Kawasan Tanpa Rokok  atau KTR, masih ditemukan beberapa orang yang merokok di kawasan Malioboro. Beberapa orang ini merokok di sekitar pedestrian, bukan di ruang khusus untuk merokok.

Dalam beberapa kali pantauan, kebanyakan orang merokok setelah menyantap makanan di warung maupun pedagang jalanan di sekitar pedestrian. Baik sisi Timur maupun Barat.
Temuan ini dikonfirmasi oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja, Agus Winarto. Dia mengakui masih ada pengunjung Malioboro yang merokok bukan di tempat khusus.

Baca juga: Motor Mahasiswi Asal Solo Dibawa Kabur Teman Pria

Walaupun sudah ada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang KTR, sanksi berupa denda maupun lainnya belum diterapkan. “Kami memang masih memberikan imbauan saja kepada pengunjung Malioboro. Kami belum menerapkan sanksi,” kata Agus, Minggu (21/11/2021).

Sejak pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini, fokus utama baru pada membuat ruang yang aman dan nyaman di Malioboro. Selain itu, aturan KTR di kawasan Malioboro dirasa perlu waktu untuk sosialisasi dan pembiasaan.

Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, penerapan KTR akan diperluas di tempat-tempat publik lain sepertu hotel, café, tempat wisata, sampai tingkat Rukun Warga.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 km

“Masih mencoba persuasif, ini coba membangun kesadaran. Harapannya bisa dijalankan semua elemen masyarakat karena komitmennya, agar bisa sama-sama menjaga kondisi kesehatan,” kata Heroe.

Selain itu, adapula rencana menyeleksi dan mengurangi iklan rokok di ruang publik, terutama di jalan-jalan utama. Meskipun di masa pandemi ini masih tergolong sedikit iklan rokok seperti di baliho-baliho.

“Langkah kami mengurangi adanya iklan rokok. Nanti pada saatnya bisa menghasilan peraturan daerah atau peraturan wali kota,” kata Heroe. “Mengapa mengurangi iklan rokok bisa efektif, salah satu yang bisa membuat anak-anak muda ikut merokok karena paparan media yang mungkin meraka terima.”

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.