Mata Air Kalitaman Menyusut, Pemkot Salatiga Bangun 10 Sumur Resapan

Salah satu sumber mata air yang juga menjadi objek wisata di Salatiga, Kalitaman, mengalami penyusutan debit air dari tahun ke tahun.

Mata Air Kalitaman Menyusut, Pemkot Salatiga Bangun 10 Sumur Resapan Pemkot Salatiga menerima dana CSR dari BNI untuk pembangunan sumur resapan di Kalitaman, Selasa (25/8/2020). (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga akan membangun 10 sumur resapan di wilayah Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penurunan debit air di sejumlah mata air, salah satunya Kalitaman Salatiga.

Pembangunan sumur resapan yang dilakukan bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) itu diharapkan mampu mengembalikan debit air di sejumlah mata air, terutama Kalitaman yang menjadi salah satu destinasi wisata di Salatiga.

Data yang diterima Semarangpos.com, debit mata air di Kalitaman mengalami penurunan sekitar 61,81 liter per detik atau rata 6,87 liter per detik setiap tahunnya. Debit mata air Kalitaman pada 2010 mencapai 150 liter per detik. Namun, pada 2019 ini turun drastis menjadi 88,19 liter per detik.

Gereja Ayam, Destinasi Wisata Penuh Toleransi

Salah satu faktor penyebab penurunan itu adalah berkurangnya kemampuan lahan untuk menampung dan menyerap air hujan yang masuk ke tanah.

“Debit mata air Kalitaman turun sangat tajam, yakni 41,20% dalam rentang waktu 9 tahun. Cara paling efektif untuk meningkatkannya dengan membangun sumur resapan di daerah timbunan air,” ujar salah seorang anggota USAID IUWASH PLUS di ruang perencanaan Bappeda Kota Salatiga, Selasa (25/8/2020).

Kepala Bappeda Salatiga, Susanto, mengatakan dengan adanya sumur resapan itu akan memperbaiki sumber mata air. Apabila tidak segera dilakukan penyelamatan pada tahun-tahun berikutnya, sumber air berisiko mongering.

“Kepekaan ini harus segera diwujudkan. Sumur resapan penting keberadaannya. Membangun beberapa sumur resapan akan memperbaiki debit air yang ada dan menjaga cadangan air tanah. Contohnya di mata air Kalitaman, ”jelas Susanto.

Rp40 juta

Sementara itu, Wakil Pimpinan Bidang Marketing dan Pemasaran BNI Salatiga, Ringgas Sitohang,mengatakan bantuan dana CSR diberikan perusahaannya untuk kebutuhan masyarakat. Salah satunya kebutuhan air bersih, dengan menjaga sumber mata airnya.

Genjot Pajak Daerah, Pemkot Salatiga Sebar 45 Tapping Box

“Hal ini sebagai aksi kami untuk bina lingkungan dan meningkatkan sarana prasarana di Salatiga. Rp40 juta kami siapkan dan diberikan untuk membuat sumur resapan sebagai cadangan air di Salatiga,” ujarnya.

Kalitaman merupakan salah satu sumber mata air tertua di wilayah Salatiga. Di situs tersebut juga terdapat kolam renang yang didirikan pada zaman kolonial, tepatnya pada tahun 1928 silam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.