Gereja Ayam, Destinasi Wisata Penuh Toleransi
Gereja Ayam yang kondang di Magelang sejatinya bernama asli House of Prayer For All Nations Bukit Rhema yang didirikan pada 1992.

Semarangpos.com, MUNGKID – House of Prayer For All Nations Bukit Rhema, lebih dikenal sebagai Gereja Ayam. Bangunan yang didirikan sejak 1992 ini mengajarkan indahnya toleransi terhadap sesama.
Indonesia memiliki latar belakang suku, budaya, dan agama yang berbeda-beda. Toleransi penting untuk dipelajari agar manusia dapat hidup berdampingan.
Sikap toleransi dapat dipelajari melalui media apa saja, bahkan melalui bangunan. Ya, salah satu bangunan yang mengajarkan kita mengenai pentingnya toleransi adalah Gereja Ayam.
Baru 30% Rampung Dilukis, Mural di Purworejo Sudah Jadi Spot Selfie
Gereja Ayam merupakan julukan masyarakat terhadap bangunan yang berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang ini. Namun, sebenarnya nama bangunan ini adalah Bukit Rhema House of Prayer For All Nations.
Gereja Ayam dibangun bukan hanya ditujukan untuk umat kristiani, tetapi untuk siapa saja yang percaya akan keberadaan Tuhan. Bangunan ini memiliki beberapa ruang ibadah yang dapat digunakan oleh masing-masing pemeluk agama.
Bukit Rhema dibangun oleh seorang yang dulunya bekerja sebagai karyawan swasta bernama Daniel Alamsjah. Daniel Alamsjah menerima visi pada tahun 1988 untuk membangun rumah doa bagi segala bangsa setelah melakukan doa di tempat bangunan ini dibangun.
Ini Sebab Bandung Bondowoso Habisi Nyawa Ayah Roro Jonggrang
Seperti namanya, yakni rumah doa, maka tidak mengherankan jika Gereja Ayam dibangun sebagai tempat wisata religi. Bangunan ini memiliki fasilitas ruangan-ruangan yang dapat digunakan untuk beribadah baik bagi umat kristiani maupun penganut agama lain.
Juga Ada Musala
Gereja Ayam dilengkapi dengan fasilitas bilik doa dan musala lengkap dengan peralatan ibadahnya.
Dinding-dinding di area tempat ibadah dilengkapi dengan lukisan bernuansa religi. Di sini kamu juga akan menemui sebuah papan yang dipenuhi dengan doa-doa pengunjung yang pernah datang ke sini.
Berguru ke Nyai Rara Kidul, Dewi Lanjar Jadi Ratu Pantai Utara
Bangunan ini dulunya sempat digunakan sebagai tempat rehabilitasi bagi penyandang disabilitas, gangguan mental, hingga pencandu narkoba. Ruang rehabilitasi ini dipenuhi dengan lukisan-lukisan yang berisi mengenai bahaya penggunaan narkoba dan ajakan untuk menjauhinya.
Menuju ke bagian atas bangunan Gereja Ayam, yakni bagian mahkota kamu dapat menikmati hawa sejuk perbukitan dan memandang hijaunya sawah dan pepohonan. Bahkan dari sini, kamu dapat melihat dengan samar megahnya bangunan Candi Borobudur.
Jika kamu ingin menikmati alam dengan bersantai dan mencoba makanan khas Bukit Rhema, kamu bisa mampir ke kafe yang berada di bagian belakang ekor bangunan ini. Kafe ini menyajikan minuman tradisional, kopi, dan singkong yang diolah oleh warga setempat.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Sejumlah Event Besar Bakal Digelar di Borobudur, Vaksinasi Dipercepat
- Festival Kopi Dihelat di Magelang, Sejuta Cangkir Kopi Dibagi Gratis, Simak Tanggalnya
- Taman Wisata Candi Borobudur Tutup Sementara Mulai Hari Ini
- Instagramable! Wisata ke Awang-Awang Sky View Gunung Telomoyo Magelang Bikin Serasa Melayang
- Yuk, Berlibur Sekalian Belajar Bahasa Inggris di Ngargogondo Borobudur
- 122 Objek Wisata di Jateng Tutup saat Libur Lebaran, Termasuk Borobudur
- Ini Dia Nasi Lesah, Kuliner Khas Magelang yang Langka
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.