Mudik Lebaran Dilarang, Okupansi Hotel Magelang Bakal Kian Anjlok

Kebijakan pemerintah terkait pelarangan mudik Lebaran 2021 akan membuat tingkat okupansi hotel di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) kian anjlok.

Mudik Lebaran Dilarang, Okupansi Hotel Magelang Bakal Kian Anjlok Ilustrasi kamar hotel (dok. Solopos-Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Semarangpos.com, MAGELANG –Tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng) dikhawatirkan bakal semakin anjlok ke level terendah. Hal ini menyusul kebijakan pemerintah yang melarang mudik Lebaran pada tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, Edi Hamdani.

Edi mengaku saat ini tingkat okupansi hotel di Kota Magelang berkisar di angka 10%. Angka ini terbilang rendah dibanding saat sebelum pandemi yang berada di kisaran 60%.

Baca juga: Hotel Ini Beri Diskon ke Nakes, Nginep Semalam Cuma Rp10.000

“Apalagi nanti ada larangan mudik lebaran. Tamu-tamu dari travel agen, pemesanan online dan digital pasti berkurang,” kata Edi Hamdani, dikutip dari Suara.com, Senin (29/3/2021).

Edi menyatakan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hotel nyaris tidak mendapat tamu harian.

Operasional hotel berbintang bertahan dengan mengandalkan penyewaan ruang-ruang rapat. Jika ada tamu harian, mereka dilayani dengan tarif potongan harga mencapai 60%.

“Andaikan ada tamu, itu tamu grup yang harganya dibanting sangat murah. Pembayarannya pun mundur,” ujar Edi Hamdani.

Tamu ‘Kesasar’

Edi menyebut meski tidak ada hotel di Magelang yang sampai tutup atau dijual akibat pandemi, kondisi mereka sudah cukup memprihatinkan. Hampir seluruh hotel mempekerjakan pegawai secara bergiliran untuk menghemat biaya pengeluaran.

“Kami hanya menunggu tamu-tamu yang ‘kesasar’. Karyawan masih bekerja bergilir. Saya tekankan pada karyawan tahun ini tidak ada Lebaran, tidak ada Natalan.”

Terlebih kata Edi, usaha pariwisata sensitif terhadap isu-isu yang berpotensi mengganggu kenyamanan wisatawan. Keputusan pemerintah memberlakukan larangan mudik menyebabkan banyak wisatawan membatalkan rencana kunjungan.

“Jangankan larangan mudik, pemerintah bilang memperpanjang PPKM saja kami sudah tiarap. Orang yang pergi keluar kota sudah malas duluan. Terbayang di perbatasan dimintai surat swab, belum disuruh putar balik,” kata Edi.

Baca juga: Menelisik Jejak Hotel Jansen di Semarang, Termegah saat Era Kolonial Kini Tinggal Nama

Edi Hamdani mendukung upaya pemerintah mencegah penularan Covid-19. Terutama rencana pemberian vaksin kepada pegawai hotel dan restoran di bawah PHRI Kota Magelang.

Dia berharap pemerintah tidak melarang hotel dan restoran menerima tamu dan pengunjung. “PHRI Kota Magelang mengimbau ada kebijakan bilamana ada tamu yang menginap di hotel dan makan di restoran untuk dapat diterima.”

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.