Pelanggar Protokol Kesehatan di Salatiga Didominasi dari Daerah Lain

Operasi protokol kesehatan terus digencarkan Pemkot Salatiga dengan melakukan pemeriksaan di berbagai lokasi seperti bundaran Tamansari.

Pelanggar Protokol Kesehatan di Salatiga Didominasi dari Daerah Lain Ilustrasi sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. (22/9/2020). (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga terus mengencarkan operasi protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19.  Bahkan, pada Selasa (22/9/2020), operasi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP dengan tim gabungan di kawasan Tamansari, Salatiga, sukses menjaring 73 pelanggar.

Dari 73 pelanggar yang terjaring operasi itu, 51 orang di antaranya berasal dari luar Kota Salatiga. Sementara, sisanya atau 22 orang merupakan penduduk asli Salatiga. Mereka terjaring razia di seputaran bundaran Tamansari, Kota Salatiga.

Kabid Tibumtran dan Linmas Satpol PP Salatiga, Kusdyanto, mengatakan mayoritas yang terjaring dalam operasi protokol kesehatan adalah pelanggar yang tidak mengenakan masker.

Terjaring Operasi Yustisi, Pelanggar Protokol Kesehatan di Semarang Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya…

“Memakai masker adalah kewajiban saat warga keluar rumah. Harapan kami, adanya operasi ini akan meningkatkan kesadaran warga. Namun, selama beberapa kali operasi ini kesadaran pakai masker masih rendah,” ujar Kusdyanto, Selasa siang.

Kusdyanto mengatakan pelanggaran yang dilakukan warga terkait masker beraneka macam. Mulai dari tidak membawa masker, membawa masker tapi tidak dipakai, namun ada juga yang mengenakan masker tapi tidak benar atau hanya digantungkan di dagu.

“Ketiga kesalahan itu tetap kita proses sesuai amanat Perwali Salatiga No.17/2020 tentang Protokol Kesehatan,” imbuhnya.

Menyapu jalan

Kusdyanto mengatakan bagi pelanggar yang terjaring operasi akan didata. Pelanggar juga diberi masker secara cuma-cuma atau gratis.

“Selain itu, kami juga berikan sanksi berupa mengenakan rompi berwarna oranye, menyapu jalan, menghafal Pancasil, serta menyanyikan lagu kebangsaan,” ujarnya.

Tega!!! Ibu di Semarang Tularkan Covid-19 ke Keluarga & Ajak Teman Jalan-Jalan

Kusdyanto menambahkan operasi protokol kesehatan dilakukan tidak hanya untuk pejalan kaki. Pengendara motor maupun mobil juga menjadi target sasaran.

“Jika ada pengendara motor yang tidak memakai masker juga kita hentikan. Meski pun dia sudah mengenakan helm. Operasi ini tujuannya untuk sosialisasi protokol kesehatan bagi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, seorang pengendara motor yang terjaring operasi, Burhanudin, warga Getasan, Kabupaten Semarang, mengaku kaget saat dihentikan petugas karena tidak mengenakan masker dengan benar.

“Saya tadi buru-buru berangkat kerja ke Salatiga. Masker lepas sebelah saat memakai helm dan tidak dibetulkan. Karena lewat di bundaran akhirnya ketangkap,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.