Pembuatan APD Jateng Dibantu Jasa Penjahit Mukena

Jawa Tengah menyiasati keterbatasan alat pelindung diri (APD) penangkal virus corona jenis bar (covid-19) dengan berinovasi membuatnya sendiri.

Pembuatan APD Jateng Dibantu Jasa Penjahit Mukena Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memamerkan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibuat oleh RSUD Moewardi di kantor Dinas Kesehatan Jateng. (Instagram—kominfo.jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Keterbatasan alat pelindung diri (APD) penangkal virus corona membuat Jawa Tengah berinovasi membuatnya. Dengan dibantu jasa penjahit mukena, RSUD dr. Moewardi Solo menciptakan APD sendiri demi memenuhi kebutuhan rumah sakit Pemprov Jateng itu.

Informasi tersebut diunggah dalam Instagram Komunikasi dan Informatik (Kominfo) Jateng @kominfo.jateng, Senin (23/3/2020). Dalam unggahannya, terlihat beberapa foto Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat membawa APD hand made, begitu mereka menyebutnya.

“Persoalan minimnya alat pelindung diri yang dipakai khusus para tenaga medis untuk menangani pasien corona berhasil diatasi Jawa Tengah,” tulis admin @kominfo.jateng sebagai caption.

Youtuber Horor Kupas Matahari di Gedung Marabunta Semarang

Dalam unggahanya, terlihat Ganjar yang memamerkan APD saat berada Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Senin (23/3/2020). APD hand made tersebut diproduksi oleh RSUD dr. Moewardi Solo. Pihak Moewardi mengatakan jika dalam pembuatan alat pelindung dibantu oleh jasa penjahit mukena.

“Kemarin Rumah Sakit Moewardi jahit mantel ini [APD]. Ini bagus, karena jahit sendiri. Jangan membebani pemerintah pusat, namun kita harus kreatif dan inovatif,” ujar Ganjar seperti yang terpantau Semarangpos.com, Senin (23/3/2020).

Tidak usah khawatir dengan keamanan APD tersebut, RSUD Moewardi menggunakan bahan Polypropylene spunbound. Bahan tersebut, sudah diakui jika bebas dari bakteri.

Telat Pindah Gigi, Truk Terguling di Tanjakan Cimory

“RSUD Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreatifitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah,” kata Ganjar seperti tertulis dalam caption.

Produksi Terbatas

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUD Moewardi, Bambang, produksi APD tersebut masih terbatas. Pihaknya mampu memproduksi 200 sampai 250 APD yang diperkirakan dapat digunakan paramedis merawat pasien virus corona.

Pihak Bambang memiliki sediaan bahan untuk membuat sekitar 1.500 APD. Nantinya, APD buatan RSUD Moewardi tersebut akan didistribusikan untuk kebutuhan rumah sakit dan dinas kesehatan di Jawa Tengah.

Gegara Corona, PSIS Liburkan Pemain 2 Pekan

Bambang mengatakan jika sebelum memproduksi sendiri, ia dan tim membeli versi APD yang asli atau dari pabrik. Lalu mereka menjadikannya sebagai contoh dan akhirnya membuat sendiri.

“Kalau ongkos produksi sekitar Rp35.000 sampai Rp40.000/unit. Sedangkan, untuk pabrikan harganya Rp60.000 sampai sekarang sekitar Rp100.000,” jelas Bambang seperti dalam website resmi Pemprov Jateng, jatengprov.go.id.

Bambang juga memaparkan jika mulai kesulitan mencari bahan APD di Solo, ia berharap pihaknya dapat menemukan stok Polypropylene spunbound di Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.