Pemprov Jateng Data Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Pemprov Jateng segera melakukan pendatan terkait batas kedaluwarsa penggunaan vaksin Covid-19.

Pemprov Jateng Data Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, KUDUS — Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng segera melakukan pendatan terkait batas kedaluwarsa penggunaan vaksin Covid-19.

“Kami harus melakukan pengecekan secepatnya. Karena untuk sementara laporan yang masuk dari Pekalongan yang menyatakan ‘lempar handuk’. Ini menyusul adanya beberapa vaksin yang kedaluwarsa,” ujarnya ditemui usai mengunjungi Radio Suara Kudus, Rabu (3/11/2021).

Sementara jumlah vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa, dia mengaku, kepastiannya menunggu proses pendataan.

Baca juga:  Dua Talut di Taman Gajahwong Jogja Longsor

Karena laporan yang masuk, kata dia, baru dari Pekalongan. Sedangkan dari Kabupaten Kudus yang disebutkan ada vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa justru belum dilaporkan.

“Terkadang, sudah dibagi namun belum disuntikkan. Ada pula sudah disuntikkan tetapi belum tercatat,” ujar Ganjar.

Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo mengakui ada vaksin AstraZeneca yang sudah memasuki batas akhir penggunaan sebanyak 4.000 dosis.

Alokasi vaksin yang diterima tersebut, kata dia, sebanyak 50.000 dosis dari Kementerian Kesehatan pada awal Oktober 2021. Akan tetapi, diterima oleh Pemkab Kudus baru tanggal 12 Oktober 2021 dan batas penggunaan hingga akhir Oktober 2021.

Baca juga: Seorang Remaja di Grobogan Tenggelam dan Meninggal di Saluran Irigasi

Dengan sisa waktu selama 13 hari, kata dia, sudah dioptimalkan dengan didistribusikan ke semua fasilitas kesehatan. Namun karena vaksin AstraZeneca sebelumnya beredar pemberitaan soal reaksi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah disuntik vaksin tersebut akibatnya banyak yang memilih vaksin lain.

“Akhirnya, kami harus melakukan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat baru mau divaksin dengan AstraZeneca,” ujarnya dikutip dari Antaranews.com.

Vaksin yang kedaluwarsa, katanya, sudah disimpan di tempat yang aman, karena pemkab masih berkoordinasi dengan Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.