Pertamina Bangun Pertashop di 70 Desa di Jateng & DIY, Saingan Sama Pertamini?

Pertamina terus menggencarkan upaya membangun jaringan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) di tingkat desa melalui Pertashop.

Pertamina Bangun Pertashop di 70 Desa di Jateng & DIY, Saingan Sama Pertamini? Ilustrasi Pertashop. (Semarangpos.com-Pertamina MOR IV JBT)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pertamina terus menggencarkan upaya membangun lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) di lingkungan pedesaan, yakni Pertashop.

Bahkan, di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau Jateng dan DIY, sudah ada 70 Pertashop yang dibangun Pertamina. Ke-70 Pertashop itu tersebar di 62 desa di Jateng, dan sisanya, 8 Pertashop didirikan di DIY.

Pejabat Sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT), Marthia Mulia Asri, mengatakan Pertashop merupakan satu-satunya lembaga penyalur bahan bakar di pedesaan yang secara resmi dikelola Pertamina.

IDI: Gugur Karena Covid-19, 6 Nakes di Semarang Tak Dapat Santunan

Hal ini berbeda dengan Pertamini yang saat ini banyak tersebar di wilayah pedesaan. Pertamini yang dikelola secara perseorangan dianggap ilegal atau tidak resmi karena tidak berhubungan langsung dengan Pertamina, sebagai BUMN yang mengelola minyak dan gas bumi di Indonesia.

“Selain telah memenuhi aspek legalitas usaha, Pertashop juga dipastikan memenuhi aspek keselamatan kerja. Sehingga sangat aman untuk dioperasikan masyarakat,” ujar perempuan yang akrab disapa Tia itu, Kamis (19/11/2020).

Tia menambahkan kehadiran Pertashop juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mendekatkan sumber penyaluran energi yang aman dan berkualitas.

“Ini merupakan komitmen Pertamina dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami berharap jumlahnya semakin bertambah, utamanya di desa-desa yang belum terjangkau SPBU,” imbuhnya.

Distribusi Vaksin di Jateng Bukan Berdasar Jumlah Kasus Covid-19

Tia menjelaskan Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO) atau satu desa tersedia minimal satu Pertashop. Guna mendukung upaya itu, pihaknya pun mengajak partisipasi dari pemerintah daerah.

“Secara resmi kami telah menyurati bupati dan wali kota di Jateng dan DIY sebagai sosialisasi. Kami harap mendapat respons positif sehingga banyak desa yang mengajukan pembangunan,” tutur Tia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.