Salat Tarawih Berjemaah Tetap Digelar di 1.732 Masjid, Sragen Terjunkan Penyuluh Agama

Imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan salat berjemaah di masjid tidak diindahkan. Sebanyak 1.732 masjid dan musala di Sragen tetap menggelar salat Tarawih berjemaah.

Salat Tarawih Berjemaah Tetap Digelar di 1.732 Masjid, Sragen Terjunkan Penyuluh Agama Tiga petugas mengenakan alat pelindung diri saat menyemprotkan disinfektan di Masjid Kauman, Sragen, Senin (23/3/2020). (Istimewa)

Semarangpos.com, SRAGEN — Imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan salat berjemaah di masjid tidak diindahkan. Sebanyak 1.732 masjid dan musala dari 2.776 masjid dan musala di Sragen tetap menggelar salat Tarawih berjemaah.

Menyikapi imbauan pemerintah yang tidak diindahkan, Kementerian Agama (Kemenag) Sragen tegas meminta mereka menghentikan kegiatan ibadah Ramadan salat Tarawih tersebut.

Jumlah masjid dan musala yang menggelar tarawih itu mencapai lebih dari 60% total masjid dan musala di Kabupaten Sragen.

Toko Oen Jadi Saksi Perubahan Zaman di Kota Semarang

Kantor Kemenag Sragen mengerahkan 162 penyuluh agama untuk melakukan pendekatan persuasif kepada takmir masjid dan musala supaya menjalankan salat Tarawih di rumah masing-masing.

Hal itu disampaikan Koordinator Posko Siaga Covid-19 Kantor Kemenag Kabupaten Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun, saat ditemui Semarangpos di Kantor Kemenag Sragen, Senin. Ulin, sapaan akrabnya, menyampaikan jumlah masjid di Sragen sebanyak 1.806 unit dan musala atau langgar sebanyak 970 unit.

Pendekatan Persuasif

Penyuluh agama mendata sekaligus melakukan pendekatan persuasif sejak Tarawih berjamaah dilaksanakan, Kamis (23/4/2020) malam, sampai sekarang.

Tangkal Hoaks, Salatiga Buka Posko Informasi Corona

“Data laporan yang masuk dari masjid dan musala tersebut, pengurus yang ada di 1.732 masjid dan musala/langgar atau 62,4% masih melaksanakan salat Tarawih secara berjemaah. Data itu terus berubah dan mestinya terus menurun karena adanya pendekatan penyuluh agama kepada para takmir masjid dan musala. Upaya ini sesuai dengan imbauan Kementerian Agama untuk pencegahan persebaran virus corona,” ujar Ulin.

Menurut Ulin, ketika penyuluh agama persuasif menyampaikan imbauan kepada masjid dan musala yang masih menggelar Tarawih berjamaah, ada beberapa pengurus masjid yang menerima. Kemudian mereka menghentikan salah Tarawih berjemaah.

Tak Perlu PSBB, Ganjar Minta Solo & Wonosobo Tiru Kota Semarang

“Seperti Masjid Kauman pada awalnya melaksanakan salat Tarawih berjemaah sekarang sudah tidak mengadakan lagi. Kemudian dapat laporan di Tanon, ada 13 masjid yang awalnya mengelar salat Tarawih berjemaah kemudian bersepakat untuk mengalihkan salat Tarawih di rumah masing-masing. Jadi masjid betul-betul tutup tetapi menghidupkan masjid dengan azan tetap jalan. Yang salat bareng ya hanya imam, muazin, dan tukang bersih-bersih masjid,” kata Ulin.

Sementara itu, hingga Minggu (26/7/2020) jumlah kasus positif corona di Sragen mencapai 10 orang.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.