Tak Perlu PSBB, Ganjar Minta Solo & Wonosobo Tiru Kota Semarang
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta daerah zona merah Covid-19 seperti Solo dan Wonosobo meniru Kota Semarang yang tak menerapkan PSBB.
Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta daerah yang masuk kategori zona merah persebaran Covid-19 untuk segera mengambil kebijakan untuk membatasi aktivitas warganya. Tanpa Kota Semarang yang tak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jadi acuan.
Menurut Ganjar, ada banyak pilihan yang bisa diterapkan daerah zona merah itu. Salah satunya, seperti yang dilakukan Kota Semarang melalui kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
“Daerah zona merah bisa menggunakan model seperti Semarang, yang tidak PSBB tapi melakukan pengetatan. Daerah zona merah seperti Solo dan Wonosobo bisa melakukannya,” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Senin (27/4/2020) malam.
Mulai Besok Senin Kota Semarang Terapkan PKM, Bukan PSBB
Ganjar mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo telah menyatakan siap menerapkan PSBB. Ganjar pun meminta Pemkab Wonosobo segera mengajukan PSBB ke pemerintah pusat.
“Kalau memang mau menerapkan pola itu [PSBB] kami buka ruang. Silakan saja. Atau sebenarnya bisa menggunakan model Kota Semarang atau Banyumas,” terangnya.
Banyumas Tak PSBB
Di Banyumas, lanjut Ganjar, pemda setempat tidak menerapkan PSBB. Namun kepala daerahnya mengeluarkan peraturan daerah untuk melakukan pembatasan masyarakat dalam berkegiatan.
“Ada perda yang mengatur harus pakai masker, kalau tidak pakai bisa didenda atau dipidana. Itu lebih bagus dari Banyumas. Jadi mau pakai model Semarang atau Banyumas, yang penting harus ada tindakan lebih,” tegasnya.
Semarang Raya Belum PSBB, Pabrik & Pasar Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Tindakan pengetatan di zona merah lanjut Ganjar memang perlu. Hal itu menyusul masih banyaknya masyarakat di Jateng yang berkeliaran tanpa mengindahkan imbauan pemerintah.
Sementara itu terkait penerapan PKM di Kota Semarang, Ganjar mengaku akan melakukan pengawasan. Pihak TNI dan Polri, lanjutnya sudah kompak untuk menerapkannya.
“Kami akan dukung Kota Semarang untuk mencoba melakukan pengetatan ini. Kami akan pantau nanti apakah di pasar atau pabrik dan tempat keramaian lain sudah efektif atau belum. Kami harap masyarakat memberikan dukungan dengan berlaku disiplin,” jelasnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ini Tanggapan Gibran, Terkait Klaster PTM di Kota Solo
- Waduh! Klaster PTM di Kota Solo Berkembang ke 5 SD
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.