Sambut Hari Perempuan Internasional, LBH APIK Semarang Galang Donasi untuk Korban Kekerasan

Hari Perempuan Internasional disambut LBH APIK Semarang dengan menggalang donasi untuk korban kekerasan dan warga terdampak bencana.

Sambut Hari Perempuan Internasional, LBH APIK Semarang Galang Donasi untuk Korban Kekerasan Kelompok masyarakat dari LBH APIK Semarang saat mendistribusikan bantuan logistik di Dukuh Mondoliko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Minggu (21/2/2021). (Semarangpos.com-LBH APIK Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG – Menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2021, LBH APIK Semarang menggalang donasi untuk perempuan korban kekerasan.

LBH APIK Semarang tidak sendiri dalam menggalang bantuan itu. Mereka menggandeng beberapa organisasi masyarakat seperti Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI), Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Puspita Bahari, Yayasan Paralegal Pertiwi, dan Serikat Pekerja Rumah Tangga Merdeka Kota Semarang.

Direktur LBH APIK Semarang, Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko, mengatakan donasi Hari Perempuan Internasional itu dikumpulkan sejak 28 Oktober 2020. Selain disalurkan kepada perempuan korban kekerasan, donasi juga akan diberikan kepada warga yang terdampak bencana hidrometerologi.

Baca juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Semarang Naik

“Menurut catatan LBH APIK Semarang di tahun 2020 atau selama pandemi Covid-19, angka kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan. Selain itu, masih ada warga di Demak yang terdampak bencana iklim seperti di Desa Timbulsloko, Dukuh Mondoliko, Dukuh Senik, dan Dukuh Tambaksari,” tutur Rara Ayu dalam keterangan tertulisnya kepada Semarangpos.com, Sabtu (20/2/2021).

Rara Ayu mengatakan Desa Timbulsloko, dan Dukuh Mondoliko, Dukuh Senik, serta Dukuh Tambaksari di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, mulai terkena abrasi pada 2010. Hingga kini, air laut pun semakin menenggelamkan wilayah tersebut.

Meski demikian, masyarakat di desa tersebut masih bertahan. Mereka beradaptasi dengan cara meninggikan rumah dan jalan dari swadaya masyarakat.

Baca juga: Sendiri di Rumah, Anak PRT di Semarang Jadi Korban Kekerasan Seksual

“Abrasi juga membuat masyarakat kehilangan pekerjaan. Mereka yang dulunya petani, kini ladangnya tenggelam. Ada yang sebagian jadi buruh pabrik, mengelola tambak, hingga menjadi nelayan,” imbuhnya.

Rara Ayu mengatakan donasi yang telah terkumpul hingga saat ini berupa 95 paket sembako dan pakaian layak pakai. Donasi itu disalurkan kepada warga di empat dukuh tersebut, Minggu (21/2/2021).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.