Sudah 8 Pasar di Semarang Ditutup Akibat Covid-19

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menutup pasar di Semarang karena ditemukannya pasien positif Covid-19, yakni Pasar Meteseh di Kecamatan Tembalang.

Sudah 8 Pasar di Semarang Ditutup Akibat Covid-19 Ilustrasi penyemprotan disinfektan oleh tim BPBD Kota Semarang.(Semarangpos.com – Dinas Perdagangan Kota Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang kembali melakukan penutupan sementara pasar tradisional. Kali ini, giliran Pasar Meteseh di Kecamatan Tembalang, Semarang yang ditutup selama tiga hari, mulai Senin-Rabu (15-17/6/2020).

Penutupan ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan tes Covid-19 dengan cara swab secara massal di pasar tersebut.

“Tes swab-nya sudah digelar pekan kemarin. Penutupan ini merupakan tindaklanjut dari tes itu,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, kepada Semarangpos.com, Senin pagi.

Meski demikian, Fravarta enggan menyebutkan hasil dari tes swab massal di Pasar Meteseh itu. Ia enggan membeberkan berapa pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 hingga pasar ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi.

“Untuk hasil, itu kewenangan dari Dinas Kesehatan. Kami tidak bisa menyampaikan,” ujar Fravarta.

Penutupan sementara pasar tradisional di Semarang akibat ditemukannya pedagang maupun pengunjung yang positif Covid-19 ini bukan kali pertama terjadi.

Sebelumnya hal serupa juga dilakukan Pemkot Semarang di Pasar Wonodri, Pasar Mangkang, dan Pasar Karangayu.

Fravarta menyebut hingga saat ini sudah ada delapan pasar tradisional yang ditutup sementara akibat Covid-19. Penutupan biasanya dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya dilakukan tes swab dan ditemukan ada beberapa pedagang yang positif Covid-19.

Rawan

Kedelapan pasar itu yakni Pasar Kobong, Pasar Karimata atau pasar burung, Pasar Jati Banyumanik atau Pasar Rasamala, Pasar Prembaen, Pasar Karangayu, Pasar Mangkang, Pasar Wonodri, dan terakhir Pasar Meteseh.

“Total sudah ada 8 pasar yang mengalami penutupan sementara. Penutupan dilakukan selama tiga hari. Kalau yang sudah dilakukan swab test maupun rapid test jumlahnya mencapai 27 pasar,” terang Fravarta.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku pasar memang menjadi sasaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang untuk dilakukan tes swab maupun rapid test secara massal. Hal itu dikarenakan pasar saat ini merupakan lokasi yang paling rawan dalam persebaran virus corona.

“Pasar memang menjadi salah satu sasaran kami. Kenapa? Karena pasar risiko penularan tinggi. Selain itu, masyarakatnya juga kurang peduli. Sudah disediakan wastafel portabel enggak dipakai, masker juga enggak,” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Semarang, pekan lalu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.