Tanjung Emas Semarang Siap Jadi Pelabuhan Hortikultura

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengajukan permohonan agar Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang menjadi pelabuhan hortikultura.

Tanjung Emas Semarang Siap Jadi Pelabuhan Hortikultura Komoditas pertanian Jateng siap diekspor ke berbagai negara dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Sabtu (14/8/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) siap menjadi pelabuhan hortikultura guna meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menghadiri acara pelepasan ekspor komoditas pertanian Provinsi Jateng di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Sabtu (14/8/2021).

Ganjar mengaku sudah mengajukan ke Kementerian Pertanian agar Pelabuhan Tanjung Emas menjadi pelabuhan hortikultura.

Baca juga: Kuartal II 2021, Ekonomi Jateng Tumbuh 5,66%

“Saya sudah menulis surat agak lama, kok tidak turun-turun. Kebetulan tadi bertemu Pak Menteri, saya minta agar pelabuhan di Semarang ini dijadikan pelabuhan hortikultura. Tinggal tunggu tanda tangan dari Menteri. Dengan cara itu harapan kita nanti produk pertanian bisa diekspor dari sini,” ujar Ganjar.

Dalam acara yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara virtual tersebut Provinsi Jateng melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp400 miliar ke 36 negara. Komoditas itu terdiri dari pala, biji kopi, minyak sawit, gula merah, dan karet lembaran.

Selain itu juga ada edamame, porang, kacang hijau, dan tepung jagung. Komoditas hortikultura lainnya yang turut diekspor adalah daun pakis, ruskus, okra, dried taro leaf, bonsai, bunga melati, kapulaga, kunyit, dan daun cincau.

“Daun Pakis saja bisa kita kirim, bunga melati ternyata semuanya indah dan bisa dijual juga. Perkebunannya ternyata kita juga punya pala, lalu ada kopi. Sarang burung walet juga harganya stabil di tengah kondisi seperti ini. Eksportirnya tadi bilang sudah lima tahun melakukan ini. Lalu kayu, edamame, dan tentu saja porang yang saat ini sangat bagus,” jelas Ganjar.

Rp7 Triliun Sepekan

Tingginya ekspor sektor hortikultura, perkebunan, dan tanaman pangan itu, lanjut Ganjar membuktikan bahwa dalam pandemi ini kondisi perekonomian masih tumbuh meskipun serapan tenaga kerja masih belum maksimal. Menurut Ganjar, hal itu dapat dilihat dari program Merdeka Ekspor dari pemerintah pusat selama sepekan dengan nilai mencapai Rp7 triliun. Artinya, dalam sehari rata-rata nilai ekspor Indonesia mencapai Rp1 triliun.

“Komoditas ekspor Jateng juga tinggi dalam periode itu. Kalau ini (Pelabuhan Tanjung Emas Semarang) jadi pelabuhan dengan fungsi hortikultura dan fasilitas diberikan, mudah-mudahan ekspor komoditas pertanian kita jauh lebih banyak,” katanya.

Baca juga: Ekspor Jateng Anjlok 22%, Impor Susut Nyaris 6%

Ganjar menambahkan pihaknya juga masih berharap Pelabuhan Tanjung Emas masih bisa dilakukan pelebaran. Hal itu diperlukan agar optimalisasi Pelabuhan Tanjung Emas lebih tinggi, termasuk dalam mendukung kawasan industri di Kendal.

“Ketika di Kendal nanti industrinya sudah jalan maka yang terdekat adalah di sini, karena kita juga sedang negosiasi pelabuhan di sana. Kalau belum bisa, maka di sini harus segera bisa. Saya tadi sudah cek ke penglola, customer, termasuk Pelindo kalau di sini tidak ada preman yang minta tips. Sudah dikontrol dengan sistem,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.