Tempe Bacem Kaleng Magelang Merambah Pasar Dunia

Produk UMKM dari Magelang, Jawa Tengah berupa tempe bacem yang dikemas dalam kaleng merambah pasar luar negeri atau mancanegara.

Tempe Bacem Kaleng Magelang Merambah Pasar Dunia Tempe Kaleng Umiyako (Sumber: Beritamagelang.id)

Semarangpos.com, MAGELANG — Usaha menengah kecil dan mikro di Kabupaten Magelang terus berinovasi kembangkan pasar. Salah satunya pengrajin tempe yang dikemas dalam kaleng, produk ini tak diduga justru diminati pasar luar negeri.

Pada tahun 2017 lalu, terdapat produk UMKM asal Magelang dengan bahan dasar tempe yang dikalengkan dan berhasil menembus pasar dunia, dari Asia, Afrika, Eropa bahkan Amerika. Mengutip Beritamagelang.id, Minggu (13/6/2021), makanan tempe kaleng yang diberi nama Umiyako ini merupakan hasil inisiatif untuk memperkenalkan tempe sebagai makanan Indonesia ke kancah dunia.

Pada tahun 2005 silam, pemilik usaha Dirjaya bersama istrinya, Astuti dan Anaknya Kusuma Winata Jati melakukan penelitian untuk membuat tempe berkualitas, bercitarasa enak, tanpa pengawet namun tahan lama. Proses penelitian ini dilakukan agar produk olahan tempe bisa diekspor.

Baca juga: Ini yang Khas dari Nasi Pagar di Kecamatan Godong Grobogan

Penelitian yang dilakukan tidak hanya soal teknis pembuatan dan pengawetan tempe, namun juga penelitian pangsa pasarnya. Singkat cerita dihasilkanlah tempe olahan dalam kemasan kaleng dengan nama Umiyako Javafood.

Bahan dasar tempe kaleng ini menggunakan kedelai lokal yang dibeli dari petani di Wonosari, Pacitan, dan Grobogan. Penggunaan kedelai lokal bertujuan agar memunculkan cita rasa tempe Indonesia yang kenyal dan padat. Selain itu, penggunaan kedelai lokal ini juga untuk mensejahterakan petani kedelai lokal.

Mengutip dari situs Detik.com, pembuatan tempe kaleng ini dibantu oleh tujuh karyawannya. Proses pemasakan dilakukan dalam suhu 175 derajat Celcius dan tekanan 3 bar. Berdasarkan riset, penentuan suhu dan tekanan menentukan hasil produk yang memiliki kualitas, daya tahan dan rasa yang enak.

Dirjaya juga mengatakan bahwa resep tempe kaleng ini berasal dari ibunya yang bernama Umi. Dia mengaku bahwa dirinya sangat menyukai masakan tempe bacem buatan ibunya sehingga nama produk tempe kaleng diberi nama seperti nama ibunya.

4 Rasa

Tempe kaleng Umiyako ini memiliki empat rasa, yaitu gurih, bacem, kari, dan tempe terik. Takaran rasa yang saat ini dipatenkan dalam olahan tempe kaleng tersebut disukai para konsumen, baik dalam dan luar negeri.

Melesatnya produk UMKM asal Magelang hingga ke kancah internasional ini juga tidak lepas dari peran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pada tahun 2017 lalu, Ganjar gencar mempromosikan tempe kaleng ini di platform media sosialnya.

Gubernur menjelaskan secara rinci produk olahan tempe tersebut hingga akhirnya bisa melintasi kancah internasional dengan permintaan pesanan yang melimpah dari beberapa negara saat itu.

Baca jugaIni Dia Nasi Lesah, Kuliner Khas Magelang yang Langka

Proses riset dari makanan ini sudah dilakukan hingga tahun 2007 silam namun sempat vakum beberapa saat dan kemudian memulai produksi tahun 2014/2015 silam. Untuk memenuhi pesanan tempe dari Indonesia dan juga beberapa negara, Dirjaya mampu memproduksi 500 kaleng setiap harinya dengan menghabiskan bahan baku sebanyak 50 kg.

Kendala yang dialami Dirjaya dan keluarganya dalam menjalankan bisnis ini ada pada minimnya ketersediaan kedelai lokal namun karena peran pemerintah yang ikut menggandeng komunitas UMKM untuk saling berkolaborasi bisa memberikan solusi atas kendala yang dihadapi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.