Unik! Pria Semarang Ini Jualan Bakso Pakai Jas Lengkap dengan Dasi

Kisah inspiratif kali ini berasal dari seorang penjual bakso di Kota Semarang yang tampil rapi dengan jas dan dasi untuk melayani pembeli.

Unik! Pria Semarang Ini Jualan Bakso Pakai Jas Lengkap dengan Dasi Penjual Bakso Cinta Ahmad mengenakan pakaian necis lengkap dengan jas dan dasi. (suara.com/Dafi Yusuf)

Semarangpos.com, SEMARANG — Seorang pria di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengundang perhatian warga. Betapa tidak? pria bernama Ahmad itu berjualan bakso dengan mengenakan jas lengkap dengan dasinya.

Tak hanya itu, ia pun menamai gerobak bakso miliknya dengan sebutan ‘Bakso Cinta’. ‘Bakso Cinta’ biasa mangkal atau berjualan di depan Indomaret Tirto Agung No.71 di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Penjual ‘Bakso Cinta’, Ahmad, mengatakan jika dirinya memang sengaja memakai jas dan dasi saat berjualan. Ia menilai gaya berpakaiannya itu rapi dan akan menarik minat pembeli.

Baca juga: Menelisik Jejak Hotel Jansen di Semarang, Termegah saat Era Kolonial Kini Tinggal Nama

“Ya memang agar berbeda dengan penjual bakso lainnya. Selain itu biar berbeda aja,” jelas Ahmad dikutip dari suara.com, Rabu (24/3/2021).

Gaya perlente dengan menggunakan dasi dan jas membuatnya sering diajak foto dengan pembeli. Bahkan, dia tak ingat ada berapa pelanggan yang sudah mengajaknya berfoto.

“Banyak pelanggan yang mengajak foto malahan,” ujarnya.

Ibu Hamil

Tak hanya itu, dia juga pernah diajak foto oleh ibu-ibu yang sedang hamil. Saat itu, dia disuruh untuk menyentuh perut ibu-ibu itu. Lantas, diajak foto bersama.

“Ada juga yang unik, saya diajak berfoto dengan ibu-ibu yang sedang hamil. Saat itu saya disuruh menyentuh perutnya,” ucapnya.

Bagi pecinta bakso di Kota Semarang, harga Bakso Cinta cukup terjangkau mulai Rp8.000-Rp10.000. Bakso cinta mulai jualan sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Viral Video Warga Pringapus Temanggung Kesurupan Gegara Pohon Beringin Ditebang

Dengan gaya berpakaian seperti itu, menurutnya berdampak pada banyaknya pembeli yang datang kepadanya. Dalam satu hari dia bisa berjualan sekitar 100 hingga 150 porsi.

“Dulu ya bisa sampai 150 porsi dalam satu hari,” katanya.

Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda omzetnya menurun. Jika dihitung, penurunannya bisa sampai 50 persen dari sebelumnya. Hal itu disebabkan banyak mahasiswa yang pulang ke rumah.

“Kita kan 50 persen pelanggannya mahasiswa,” ucapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.