Waspada! 3 Kecamatan di Sukoharjo Berstatus Siaga Banjir
Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu dari tiga Kabupaten di Jawa Tengah yang masuk kategori siaga banjir sehingga dibutuhkan antisipasi.
Semarangpos.com, SUKOHARJO — Memasuki musim hujan, tiga kecamatan di Sukoharjo masuk dalam wilayah status siaga banjir. Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo sudah mengantisipasi dengan membentuk desa tangguh bencana di wilayah dengan riwayat banjir.
Status siaga banjir tersebut berdasarkan hasil analisis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk. Berdasarkan hasil analisis tersebut muncul hasil sejumlah wilayah di Indonesia yang perlu diwaspadai potensi banjir pada Sabtu (6/11/2021).
Untuk Wilayah Jawa Tengah, Sukoharjo menjadi salah satu dari tiga Kabupaten di Jateng yang masuk kategori siaga banjir. Berdasarkan data yang dihimpun Semarangpos.com, terdapat tiga kecamatan di Sukoharjo yang ditetapkan siaga banjir. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Nguter, Bendosari, dan Polokarto.
Baca juga: Angin Puting Beliung di Repaking Boyolali, 17 Rumah Rusak Berat
Berdasarkan analisis tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo diminta untuk memantau kondisi terkini di lapangan. Serta menyebarkan informasi terkait curah hujan dan potensi risiko bencana. Selain itu, Pemkab juga diminta untuk menyiapkan segala persiapan terkait penangan bencana banjir yang berpotensi terjadi.
Disinggung terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan pihaknya sudah bersiap terkait kemungkinan bencana banjir yang terjadi di wilayah Sukoharjo.
Tingginya potensi banjir di Sukoharjo disebabkan kondisi geografis di tiga wilayah tersebut bersifat cekungan. Sehingga, kemungkinan terjadinya banjir dinilai tinggi.
Baca juga: Brak! Motor Tertabrak Mobil, Pemotor di Karanganyar Meninggal Dunia
Siaga Banjir dan Desa Tangguh Bencana
“Memang sesuai analisis kami itu ada tiga wilayah kecamatan yang memiliki sejarah langganan banjir. Tapi masyarakat sudah terbiasa dengan hal itu dan sudah memiliki bekal penanganan. Mereka sudah tahu langkah yang harus dilakukan kalau sudah ada tanda-tanda air meluap dengan menyelamatkan barang berharga dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” jelas dia.
Kalakhar juga menjelaskan untuk antisipasi bencana banjir pihaknya sudah membentuk 10 desa tangguh bencana di lokasi rawan banjir. Kesepuluh desa tangguh bencana tersebut dilatih cara mengantisipasi dan menangani bencana banjir.
“Memang belum semuanya, tapi kami sudah membentuk desa tangguh bencana. Tapi kami akan terus menambah. Target kami setiap tahun ada tiga desa yang akan dibentuk,” ucap dia.
Baca Juga
- PT Semen Gresik dan BPBD Rembang Perkokoh Desa Tangguh Bencana di Criwik
- Semen Gresik dan BPBD Rembang Latih Warga Desa Criwik Tanggap Bencana
- 5.170 Karyawan Perusahaan di Sukoharjo Kena PHK dan Dirumahkan
- Pendaftaran Siswa Baru SMP di Sukoharjo Dibuka 2-9 Juni, Begini Caranya?
- BPBD Kudus Rancang 4 Desa Tangguh Bencana
- LOWONGAN PEKERJAAN : BNPB Butuh Fasilitator Desa Tangguh Bencana, Ini Syarat Pendaftarannya…
- BANJIR PEKALONGAN : Sekolah di Daerah Rawan Banjir Jadi Fokus Utama Pemkab Pekalongan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.