Waspada! 5 Kebiasaan ini Bisa Bikin Keuangan Jadi Berantakan
Bagi para karyawan, salah satu momentum saat Ramadan yang ditunggu-tunggu adalah pembagian THR atau Tunjangan Hari Raya, di mana pendapatan pada bulan tersebut bertambah hingga dua kali lipat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bagi para karyawan, salah satu momentum saat Ramadan yang ditunggu-tunggu adalah pembagian THR atau Tunjangan Hari Raya, di mana pendapatan pada bulan tersebut bertambah hingga dua kali lipat.
Namun, saat bulan Ramadan pengeluaran juga bisa membengkak. Utamanya, untuk kebutuhan mudik Lebaran dan Hari Raya Lebaran. Apalagi jika sudah menjadi tradisi harus menyiapkan angpao untuk keponakan atau anak-anak tetangga.
Meski ada kredit online yang bisa menjaga arus keuangan ketika ada kebutuhan mendadak di kemudian hari, tetapi sikap gegabah dan konsumtif dari diri sendiri dalam menggunakan uang bisa membuat keuangan berantakan, apalagi pasca–Ramadan.
Baca Juga: Biar Tetap Tenang, Ini Tips Perencanaan Keuangan Saat Liburan
Oleh karena itu, mari simak lima kebiasaan buruk yang bisa bikin keuangan jadi berantakan.
1. Tidak Memiliki Bujet Pengeluaran Harian
Jika bulan-bulan sebelumnya, Anda pernah mengalami keuangan sekarat ketika tanggal tua atau uang tiba-tiba habis, tapi lupa ke mana saja alokasinya. Mungkin ini terjadi karena Anda tidak memiliki bujet pengeluaran harian.
Apalagi jika Anda cenderung suka jajan, selama ada uang di dompet atau e-wallet, pengeluaran bisa terjadi terus-menerus tanpa terkontrol. Oleh karena itu, cobalah untuk buat bujet pengeluaran harian, misal gaji yang Anda dapat Rp5 juta dan menyisihkan Rp3 juta untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi, setiap harinya Anda tidak boleh mengeluarkan uang lebih dari Rp100 ribu, untuk ongkos, makan dan jajan.
2. Tidak Memiliki Rencana Keuangan
Jika Anda tidak memiliki tujuan yang ingin dicapai, maka kondisi keuangan yang sehat tidak sulit untuk terwujud. Sebab, membuat rencana keuangan akan membantu Anda lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan termotivasi mewujudkan rencana tersebut.
Misalnya, tahun depan Anda ingin jalan-jalan ke luar negeri. Untuk mewujudkannya, Anda bisa mulai mengatur pos-pos pengeluaran hingga akhirnya punya dana yang dibutuhkan untuk bisa traveling ke destinasi tujuan Anda.
Baca Juga: Duh, OJK Sebut Tingkat Inklusi Keuangan Jateng Rendah
Atau, 3 tahun dari sekarang, Anda berniat membeli mobil secara tunai. Dengan mengukur kapasitas keuangan saat ini, Anda juga bisa mulai mengatur keuangan & menabung untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut.
3. Pakai Kredit Online Tanpa Mengukur Kemampuan
Zaman sekarang sudah banyak sekali alternatif kredit yang disediakan oleh fintech dengan pendaftaran yang mudah dan bunga yang bersaing dengan bank, seperti Kredivo yang menyediakan layanan kredit online, paylater, hingga pinjaman tunai.
Jika Anda mendaftarkan diri ke akun Premium Kredivo, maka Anda bisa menikmati seluruh layanan, yaitu bunga 0% untuk paylater 30 hari, dan cicilan tiga bulan, dan bunga rendah 2,6% untuk cicilan 6 dan 12 bulan serta pinjaman tunai bunga rendah 2,6% untuk tenor 3 dan 6 bulan. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk mendapatkan limit hingga Rp30 juta.
Namun, semua transaksi yang dilakukan dengan kredit online atau fasilitas kredit lainnya harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kemampuan bayar setiap bulannya. Yang terpenting, jangan sampai jumlah tagihan atau cicilan per bulan lebih dari 30% total gaji atau melebihi kemampuan bayar.
4. Tidak Bisa Menabung
Bukan hanya untuk mencapai tujuan keuangan, tabungan juga berfungsi untuk sandaran ketika dalam kondisi darurat, misalnya tiba-tiba Anda jatuh sakit, kena PHK, kendaraan rusak, rumah perlu diperbaiki dan lain sebagainya. Tidak perlu langsung banyak, menabung bisa dimulai dengan pelan-pelan juga tidak apa, asalkan konsisten.
Baca Juga: 5 Cara Kredit HP Lebih Murah dan Ori di JD.ID
Kalau perlu, Anda gunakan fitur autodebet supaya uang yang Anda terima sudah terpotong oleh tabungan. Yuk, mulai menabung dari sekarang, karena kondisi darurat tidak ada dalam kalender manapun.
5. Kebiasaan Hidup Konsumtif
Nah, ini yang harus dihindari. Melihat barang bagus sedikit setelah THR, tiba-tiba dibeli, bahkan bukan cuma satu kali, bisa berkali-kali. Padahal mungkin, barang yang dibeli belum tentu penting dan dibutuhkan. Tiba-tiba keuangan sudah sekarat sebelum gajian.
Untuk menghindari kebiasaan ini, Anda bisa mulai menentukan skala prioritas & anggaran keuangan. Bukan cuma itu aja, Anda juga perlu berusaha disiplin mengikuti skala prioritas dan anggaran yang sudah dibuat. Jadi, saat berbelanja, jumlah pengeluaran bisa terkontrol dan tidak impulsif.
Baca Juga
- Semen Gresik Salurkan 1.663 Paket Sembako hingga Santuni Ratusan Anak Yatim Piatu
- Telkom Salurkan Bantuan Senilai Rp1,6 Miliar saat Safari Ramadan
- 5 Model Baju Muslim Wanita yang Paling Banyak Dicari di Google Image
- 5 Tips Hemat dan Efektif Belanja Sembako di Bukalapak
- 5 Tips Berbelanja Kebutuhan Puasa Secara Online
- Tenang, Infrastruktur dan Layanan TelkomGroup Tetap Prima Selama Lebaran
- Momentum Ramadan, Semen Gresik Beri Santunan 200 Anak Yatim Rembang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.