4.526 KK di Batang Tak Lagi Jadi Penerima Manfaat

Sebanyak 4.526 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Batang tidak lagi jadi penerima manfaat. Mereka pun dinyatakan lulus dengan beragam alasan.

4.526 KK di Batang Tak Lagi Jadi Penerima Manfaat Bupati Batang, Jateng Wihaji. (Antara)

Semarangpos.com, BATANG — Sebanyak 4.526 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Batang tidak lagi jadi penerima manfaat. Mereka pun dinyatakan lulus dengan beragam alasan.

Menurut Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Batang, Jawa Tengah mereka secara sukarela mengundurkan diri sebagai penerima bantuan. Karena 4.526 KK tersebut merasa sudah mampu dan mandiri.

“Penerima manfaat yang dinyatakan lulus berarti mereka atas kesadaran sendiri sudah merasa mampu tanpa program Progaram Keluarga Harapan (PKH),” kata Kepala Dinsos Kabupaten Batang Joko Tetuko di Batang, Selasa (28/12/2021).

Menurut dia, pada tahun 2020 di Kabupaten Batang jumlah penerima manfaat PKH mencapai sekitar 32 ribu keluarga dan pada 2021 turun menjadi 28.951 keluarga.

Baca juga: Libur Natal, Kunjungan ke Malioboro Jogja Tembus 7.500 Orang

Adapun alasan mereka mundur sebagai penerima bantuan, kata Joko, karena penerimaan bantuan sudah habis atau kepesertaan sudah habis batas waktunya. Seperti anak sekolah sudah lulus, atau menerima bantuan selama 10 tahun, serta beberapa faktor komponen lainnya.

Kepala Dinsos Batang Joko mengatakan saat ini untuk seleksi penerima manfaat KPM-PKH lebih detail. Karena proses penentuan keluarga penerimaan manfaat langsung dilakukan pemerintah pusat sedang pemkab hanya mengajukan data saja.

“Jadi, saya yakin bahwa program PKH bisa tepat sasaran. Program tersebut bisa diajukan melalui pemerintah desa,” kata Joko Tetuko.

Baca juga: Disdik Grobogan Gandeng BIN Jateng Genjot Vaksinasi Anak

Bupati Wihaji mengaku dirinya optimistis bahwa program KPM-PKH dapat mengentaskan kemiskinan di daerah setempat.

“PKH mempunyai manfaat besar karena namanya program penerima manfaat. Bisa mengentaskan keluarga yang kurang mampu,” katanya.

Ia mengatakan saat ini program PKH syaratnya lebih rigid, ada yang keluar tetapi ada keluarga baru yang masuk. “Alhamdulilah hasil dari verifikasi dan validasi sekarang lebih bagus sehingga manfaat programnya lebih tepat sasaran,” jelas Bupati Batang Wihaji.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.