40 Pekerja Bangunan asal Jateng Terlantar di Atambua, Disnaker Jateng: Kami Akan Cek

Sebanyak 40 pekerja bangunan asal Jawa Tengah (Jateng) dikabarkan terlantar di Atambua, NTT, karena upahnya belum dibayarkan pemilik proyek.

40 Pekerja Bangunan asal Jateng Terlantar di Atambua, Disnaker Jateng: Kami Akan Cek Tangkapan layar video pekerja Jateng di Atambua, NTT. (Instagram @grobogan today)

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah (Disnakertrans Jateng) akan menyelidiki informasi yang beredar di media sosial (medsos) terkait nasib 40 pekerja bangunan asal Jateng yang terlantar di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari, mengaku belum mendapat laporan terkait adanya 40 pekerja bangunan asal Jateng yang terlantar di Atambua, NTT.

“Kami belum dapat laporan. Kami perlu menelusuri informasi itu,” tulis Sakina dalam pesan singkat kepada Semarangpos.com melalui aplikasi Whatsapp (WA), Senin (4/8/2021).

Baca juga: Pengadilan Kabulkan Gugatan Pekerja, Penerbit Koran Wawasan Wajib Bayar Rp1,2 Miliar

Sakina mengaku akan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, terutama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat terkait informasi yang beredar di medsos itu.

Sebelumnya beredar video di media sosial Instagram yang menampilkan sekelompok orang yang tengah jongkok dan makan bersama beralaskan daun pisang di sebuah permukiman. Sementara beberapa orang lain tampak menyaksikan orang-orang yang tengah berebut makanan itu.

Video itu diunggah akun @grobogantoday di Instagram, Sabtu (31/7/2021). Dalam keterangannya, akun @grobogantoday menulis ada 40 pekerja bagunan asal Jateng yang terlantar di Atambua, NTT.

Mereka kebanyakan berasal dari Kabupaten Grobogan, yakni 36 orang. Sementara empat orang, dua di antara dari Demak dan dua orang lainnya dari Jepara dan Blora.

Mereka terlantar setelah upahnya tak dibayarkan saat mengerjakan proyek pembangunan Universitas Pertahanan Kabupaten Belu, NTT. Saat ini, para pekerja bangunan asal Jateng itu pun mengungsi di rumah seorang warga, yang diketahui bernama Rasmo Weaituan.

Upah Belum Dibayarkan

Dari informasi yang diunggah akun @grobogantoday, para pekerja bangunan asal Jateng itu mengaku tidak mendapat upah sesuai dengan yang telah dijanjikan. Meski demikian, mereka dituntut untuk terus bekerja di proyek pembangunan Universitas Pertahanan Kabupaten Belu.

“Pihak proyek belum memberikan kepastian terkait upah yang harus dibayarkan. Padahal dalam kesepakatan hanya dua gedung, bukan tiga gedung. Sedangkan upah kami yang sepekan terakhir belum juga dibayar tetapi kami dituntut untuk terus bekerja. Saya dan teman-teman menolak untuk melanjutkan pekerjaan tanpa kepastian terkait upah. Bukan cuma itu, saya diancam akan dipenjarakan juga apabila tidak melanjutkan pekerjaan,” ujar kepala tukang, Muin, 42, seperti dikutip dari unggahan @grobogantoday.

Baca juga: Pakai Baju Adat & Masker, Gubernur Ganjar Dicuekin Mendagri Tito Karnavian

Video yang diunggah akun @grobogantoday ini pun mengundang reaksi beragam dari netizen. Hingga kini, video itu juga telah tayang 6.386 kali.

“Pejuang nafkah, semoga di lancarkan rezekinya,” tulis akun @muslikan.id.

“mesake, keplantrak [kasian, terlantar begitu],” tulis akun @imamnews077.

“Mugo” seng telantarke kuli bangunan, ntok hukuman setimpal [semoga yang menelantarkan pekerja bangunan dapat hukuman yang setimpal],” tulis akun @rudy_mpunxs.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Grobogan Today (@grobogantoday)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.