54 Perusahaan Jateng Raih Zero Accident Award

Kecelakaan kerja di Jateng diklaim menurun menyusul sistem manajemen K3 yang diterapkan perusahaan-perusahaan.

54 Perusahaan Jateng Raih Zero Accident Award Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memimpin upacara peringatan Bulan K3 Nasional di Semarang, Jumat (7/2/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sejumlah perusahaan di Jawa Tengah (Jateng) rupanya sudah memiliki tingkat kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang tinggi.

Terbukti, sepanjang 2019 lalu ada sekitar 180 perusahaan di Jateng yang telah menerapkan sistem manajemen K3 dengan baik. Bahkan dari perusahaan sebanyak itu, 54 perusahaan di antaranya sukses menyabet Zero Accident Award.

“Kesadaran perusahaan-perusahaan di Jateng untuk menerapkan manajemen K3 sudah semakin meningkat. Ini tidak terlepas dari kesadaran semua pihak tentang pentingnya melindungi pekerja dari kecelakaan dan penyakit,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Sakina Rosellasari, pada peringatan Bulan K3 di Gedung Center of Excellence and Safety Academy PT Indonesia Power Semarang, Jumat (7/2/2020).

Sakina menambahkan jumlah perusahaan yang meraih penghargaan zero accident atau nol kecelakaan itu meningkat sekitar 17% dibanding tahun 2018.

“Sementara perusahaan yang menerapkan pencegahan HIV/AIDS juga bertambah menjadi 31 perusahaan. Jumlahnya meningkat 19% dari tahun sebelumnya,” tegasnya.

Tersetrum saat Benahi Cerobong Asap, 2 Pekerja Tewas

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang menjadi inspektur upacara peringatan Bulan K3 mengatakan, seluruh perusahaan di Jateng harus menerapkan manajemen K3. Sejumlah pelatihan dan sosialisasi harus dilakukan untuk melindungi para pekerja dari bahaya.

“Itu wujud konkret kepedulian kita pada pekerja. Mereka semua harus merasa aman, nyaman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Dari sambutan Kemenaker yang dibacakannya, lanjut Ganjar, diketahui sebanyak 57,5% pekerja di Indonesia adalah lulusan SD dan SMP. Untuk itu, mereka butuh diberi pelatihan agar bisa bekerja dengan aman.

“BPS mencatat di tahun 2018 kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 157.313 kasus. Sementara Januari-September 2019, terjadi 130.923 kecelakaan kerja. Memang mengalami penurunan, namun harus terus didorong agar zero acident dan K3 menjadi budaya kerja,” pungkasnya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.