97 Desa di Grobogan Alami Kekeringan & Krisis Air Bersih

Kekeringan melanda sekitar 97 desa di 14 kecamatan di Grobogan, Jawa Tengah, hingga membuat warga kesulitan mendapat air bersih.

97 Desa di Grobogan Alami Kekeringan & Krisis Air Bersih Ilustrasi kekeringan. (Dok. Semarangpos.com)

Semarangpos.com, PURWODADI – Sebanyak 97 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan pada musim kemarau saat ini. Selain dilanda kekeringan, warga di puluhan desa tersebut juga mengalami krisis air bersih.

Data yang diterima Semarangpos.com, Jumat (18/9/2020), 14 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Brati, Tawangharjo, Wirosari, Kedungjati, Tanggungharjo, dan Kradenan. Kemudian Kecamatan Toroh, Karangrayung, Pulokulon, Gabus, Penawangan, Geyer, Grobogan, dan Purwodadi.

Sedang jumlah desa yang dilanda kekeringan di setiap kecamatan secara terperinci, Kecamatan Brati (3 desa), Wirosari (3 desa), Tawangharjo (8 desa), Kedungjati (6 desa), dan Tanggungharjo (4 desa).

Penderita Diabetes & Hipertensi Sumbang Kematian Tertinggi Covid-19 di Jateng, Begini Saran Ganjar…

Selanjutnya Kradenan (14 desa), Toroh (10 desa), Karangrayung (9 desa), Pulokulon (13 desa), Penawangan (1 desa), dan Geyer (2 desa). Lalu Grobogan (9 desa), Gabus (12 desa) dan Purwodadi (2 desa dan 1 kelurahan).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Endang Sulistyoningsih, mengatakan  pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih. Hal ini untuk mengurangi dampak kekeringan di 97 desa tersebut.

“Penyaluran bantuan air bersih dilaksanakan sejak Senin 24 Agustus 2020. Sudah sekitar 410 tangki air bersih yang disalurkan ke desa yang dilanda kekeringan tersebut,” jelas Endang.

Duh, Sudah 538 Anak di Jateng Terpapar Covid-19

Bupati Grobogan, Sri Sumarni, meminta masyarakat waspada musibah kebakaran pada puncak kemarau saat ini. Tidak hanya kebakaran rumah warga, namun juga kawasan hutan dan lahan.

“Selain bencana kekeringan, saat musim kemarau di Kabupaten Grobogan juga sering terjadi musibah kebakaran. Jadi masyarakat diharapkan waspada dengan bahaya kebakaran,” jelas Sri Sumarni saat menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 13 tangki di Desa/Kecamatan Geyer, Kamis (16/9/2020).

Sedang terkait bencana kekeringan dan krisis air bersih, Bupati mengatakan sudah meminta kepada BPBD untuk menyalurkan bantuan air bersih. Terutama ke desa-desa yang sudah kesulitan air bersih.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.