ESDM Jateng Sebut Baru 4 Perusahaan Gunakan Panel Surya Atap
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng menyebut baru ada 4 perusahaan di Jateng yang menggunakan panel surya atap atau PLTS rooftop.
Semarangpos.com, SEMARANG – Kesadaran pelaku industri atau perusahaan di Jateng terhadap pemberdayaan energi terbarukan (EBT) ramah lingkungan rupanya masih belum tinggi.
Terbukti dari ribuan perusahaan yang ada di Jateng baru ada empat perusahaan yang telah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) rooftop atau panel surya atap.
Keempat perusahaan itu yakni PT Danone di Klaten, PT Phapros di Semarang, perusahaan garmen di Ungaran, dan PT Unza Vitalis di Salatiga.
Duh, Sudah 538 Anak di Jateng Terpapar Covid-19
Sementara itu, data yang diperoleh Semarangpos.com dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, hingga saat ini baru ada 51 unit PLTS atap yang terpasang di Jateng. Selain empat perusahaan, PLTS atap di Jateng juga tersebar di 20 pondok pesantren (Ponpes) dan 27 rumah milik perseorangan atau pribadi.
Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jateng, Imam Nugraha, mengatakan pemerintah pusat sebenarnya telah menargetkan 30% gedung milik pemerintah atau swasta menggunakan PLTS atap.
Meski demikian, pihaknya tidak bisa memaksa gedung-gedung perkantoran, terutama milik industri swasta menggunakan panel surya atap.
“Kalau imbauan kita semua atap gedung pemerintah atau swasta menggunakan panel surya. Apalagi kita sudah mencanangkan Jateng sebagai Solar Provience,” ujar Imam saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (18/9/2020).
Mahal
Sementara itu, lanjut Imam, pemerintah juga telah menganjurkan agar 30% dari total industri yang ada menggunakan panel surya atap. Meski demikian, ia menduga hal itu belum bisa terpenuhi menyusul masih tingginya biaya pemasangan panel surya atap atau PLTS rooftop.
Ketersediaan Bed Isolasi Pasien Covid-19 di Jateng Aman, Tapi…
Imam mencontohkan untuk memasang panel surya atap dengan daya listrik mencapai 35 kilowatt-peak (kwp), pemasang mengeluarkan biaya mencapai Rp800 juta.
Sementara, untuk rumah tangga yang biasanya menggunakan panel surya atap dengan kapasitas 2 kwp, diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp25 juta.
“Jadi memang masih mahal. Tapi, keuntungan jangka panjangnya sangat besar. Selain bisa menghemat pengeluaran listrik, penggunaan PLTS atap juga ramah lingkungan. PLTS atap mampu menurunkan emisi dan polusi dari pembangkit listrik fosil atau batu bara,” tuturnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Perusahaan di Jateng Paksa Karyawan Masuk saat PPKM Darurat, Ganjar: Ada Pemeriksaan, Karyawan Disuruh Jadi Customer
- Hore! 1.159 Perusahaan di Jateng Telah Bayar THR
- 18 Perusahaan di Jateng Sulit Bayar THR, Ganjar: Kita Terjunkan Tim Pengawas
- 20% Perusahaan di Jateng Cicil THR, LBH Semarang & Serikat Buruh Dirikan Posko
- 17 Perusahaan di Jateng Terima Izin Kawasan Berikat pada 2020
- UPAH PEKERJA : Baru 60% Perusahaan di Jateng Terapkan Skala Upah
- Phapros Ajak 50 Siswa Semarang Pelajari Mangrove
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.