AMSI Jateng Gelar Pelatihan, Dorong Jurnalis Makin Kompeten
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah (Jateng) menggelar pelatihan bagi jurnalis anggotanya di Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah (Jateng) mengadakan pelatihan satu hari bagi puluhan anggotanya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/9/2023). Pelatihan diharapkan meningkatkan kompetensi jurnalis media online Jateng khususnya dalam menjalankan tugasnya maupun ketika menghadapi isu tertentu di lapangan.
Ketua AMSI Jateng, Nurkholis, mengatakan jurnalis dan pengelola media online menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam bekerja. Untuk itu, mereka perlu dibekali kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi isu tertentu. Salah satu isu yang menjadi fokus di Jateng dalam beberapa bulan terakhir adalah persoalan tambang ilegal.
“Kejadian kecelakaan tambang emas di Banyumas menjadi pemantik perlunya ada forum yang mengajak para jurnalis angota AMSI Jateng menelaah dan berdiskusi, sebenarnya sudah tepat belum kita memberitakan isu tentang tambang ilegal ini,” jelas Nurkholis, Selasa (19/9/2023).
Pelatihan yang membahas isu tambang ilegal ini dikemas dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) Illegal Mining dengan mengusung tema “Tragedi Banyumas dan Pertambangan Jawa Tengah”. Menurut Nurkholis, isu tersebut menarik didiskusikan karena menurut catatan AMSI Jateng banyak poin-poin dari praktik tambang ilegal yang luput dari perhatian media. Di antaranya, terkait tingkat pemahaman jurnalis mengenai perbedaan tambang legal dan ilegal.
FGD
Lewat forum yang juga mengundang para pengusaha tambang resmi atau legal di Jateng ini, diharapkan lahir persepsi yang sama dalam pemberitaan soal pertambangan, khususnya tambang ilegal.
Sementara itu, untuk memperkaya pengetahuan jurnalis tentang tambang ilegal, AMSI Jateng menghadirkan empat narasumber kompeten. Mereka adalah Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko; Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Soebagio; Ketua Asosiasi Tambang Batuan Indonesia (ATBI) Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto; dan Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Fahmy Radhi.
Selain berdiskusi membahas isu atau tema khusus, Nurkholis menambahkan pengelola media yang menjadi anggota AMSI Jateng juga diajak mengikuti Workshop Optimasi Media. Sesuai tajuknya, workshop atau pelatihan ini akan memberi pemahaman lebih mengenai optimasi media di tengah berbagai tantangan. Pada workshop tersebut, AMSI Jateng menghadirkan dua narasumber, yaitu pakar teknologi Hery Catur dan narasumber lainnya dari Dailymotion.
“Dua pelatihan ini kami harapkan bisa mendorong rekan-rekan AMSI Jateng untuk memaksimalkan kompetensi diri. Jadi mereka siap ketika, misalnya menjumpai kasus tambang ilegal, atau misalnya menghadapi tantangan dalam mengembangkan media berbasis online,” ujar dia.
Kegiatan pelatihan kali ini hanya satu dari sekian banyak program AMSI Jateng yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi jurnalis media online di Jateng. Selain itu, lewat forum ini dia berharap terjalin silaturahmi yang baik antara masing-masing anggota AMSI Jateng dan stakeholders yang terkait.
Baca juga:
Pengurus Nasional AMSI Terbentuk, Komitmen Bentuk Ekosistem Bisnis Media Siber yang Lebih Baik
Warga Rembang Alami Kekeringan Ekstrem, PT Semen Gresik Salurkan 400.000 Liter Air Bersih
Omzet Business Matching Tembus Rp55 Miliar, Telkom Dukung UMKM Medan Naik Kelas Air Bersih
Baca Juga
- Tambang Legal dan Ilegal Mirip, AMSI Jateng Imbau Jurnalis Jangan Jadi Alat Kepentingan
- Tambang Ilegal Sulit Diberantas, Butuh Komitmen Tegas Pemerintah
- Permintaan Material Tinggi, Tambang Ilegal di Jateng Kian Masif
- Pengurus Nasional AMSI Terbentuk, Komitmen Bentuk Ekosistem Bisnis Media Siber yang Lebih Baik
- Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Apresiasi AMSI Gelar Jateng Digital Conference
- Kembangkan Kecakapan Digital, Huawei dan AMSI Resmi Kerja Sama
- Pastikan Konten dan Bisnis Media Sehat, AMSI Bentuk Agensi Iklan IDiA
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.