Bawa Keranda ke DPR, Mahasiswa Salatiga Tolak Omnibus Law

Aksi penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja juga dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam PMII di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Bawa Keranda ke DPR, Mahasiswa Salatiga Tolak Omnibus Law Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Kota Salatiga, Jumat (9/10/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Aksi penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja terus bergejolak di berbagai daerah. Tak hanya di kota-kota besar, aksi penolakan juga terjadi di kota kecil seperti Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).

Aksi penolakan tersebut datang dari kaum mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga.

Mereka menyatakan penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan mendatangi Kantor DPRD Kota Salatiga, Jumat (9/10/2020).

Gawat! Wartawan di Semarang Dapat Intimidasi Polisi saat Demo Omnibus Law

Dengan mengusung keranda, mahasiswa mendatangi Kantor DPRD Salatiga yang terletak di Jl. Sukowati No. 51.

Sempat tertahan, di pintu gerbang Gedung DPRD Kota Salatiga karena dilarang untuk masuk, massa akhirnya berhasil ditemui pimpinan DPRD Kota Salatiga.

Ketua PMII Kota Salatiga, Syukri Abadi, mengatakan aksi tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan kepada pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja di tengah pandemi Covid-19.

“UU Cipta Kerja tidak berpihak kepada buruh. Maka, PMII menyatakan sikap menolak keberadaan UU Cipta Kerja,” ujar Syukri.

Syukri pun mengatakan PMII mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo untuk segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perpu.

SMA Instindo Semarang Jadi Satu-Satunya Wakil Jateng di Grand Final Piala Menpora Esports 2020

“Kami juga meminta DPRD Kota Salatiga menolak UU Cipta Kerja. Penolakan yang disampaikan DPRD adalah bagian dari representasi aspirasi rakyat,” tegas Syukri.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa tersebut. Ia menyatakan akan segera mengirim surat ke Presiden Jokowi yang dilampiri tuntutan mahasiswa.

“Kita akan kirim surat ke Presiden Jokowi. Surat itu dilampiri tuntutan dari mahasiswa agar aspirasi yang disampaikan sampai ke pemerintah pusat,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.