BPBD Batang Deteksi 15 Desa Rawan Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang telah memetakan daerah yang rawan mengalami bencana, terutama banjir.
Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang medeteksi daerah rawan bencana di wilayah setempat. Setidaknya ada 15 desa di kabupaten itu yang tercntum dalam desa rawan banjir.
Sekretaris BPBD Kabupaten Batang, Slamet Maktub, mengaku telah memetakan daerah-daerah yang rawan bencana banjir maupun tanah longsor. Menurutnya, wilayah potensi kerawanan bencana longsor di Batang terdapat di Kecamatan Bawang, Blando, Reban, dan Bandar.
Sementara wilayah yang berpotensi mengalami banjir terdapat di Kecamatan Batang, Tulis, Gringsing, dan sebagian kecil Kecamatan Subah dan Kandeman. “Untuk wilayah Kecamatan Batang potensi kerawanan banjir yakni Desa Denasri Wetan dan Denasri Kulon, Desa Kalipucang Wetan dan Desa Kalipucang Kulon, Kelurahan Watesalit, Kelurahan Kasepuhan, Kelurahan Kauman, Sambong, Proyonanggan Tengah, Karangasem Utara, Karangasem Selatan, Klidang Lor, dan Klidang Wetan. Untuk Kecamatan Gringsing di Desa Lebo dan Desa Rowoyoso,” ujar Maktub dikutip dari laman Internet resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Minggu (5/1/2019).
Sementara itu, berdasarkan Kajian Rescue Bencana (KRB) ada 9 potensi bencana yang mengancam Kabupaten Batang. Potensi itu yakni banjir bandang, cuaca ekstrem, puting beliung, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, letusan gunung berapi Dieng, dan tanah longsor.
Maktub menyebutkan untuk menghadapi bencana, terutama banjir BPBD Batang sudah melakukan langkah kesiapsiagaan. Salah satunya yakni menyiapkan perahu karet untuk proses evakuasi.
“Seandainya perahu karet kurang, alternatif lain yang lebih sederhana seperti menggunakan pelampung, ban besar, pohon pisang, alat penyedot air juga sudah kita siapkan. Untuk penerangan, kita sudah siapkan genset,” terangnya.
Selain menyiapkan peralatan evakuasi, lanjut Maktub, Pemkab Batang juga sudah menyiapkan jalur dan tempat pengungsian seperti balai desa, masjid, sekolahan, dan lapangan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta menormalisasi sungai dan gorong-gorong.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- PPKM Batang Naik Jadi Level 3, Capaian Vaksinasi Masih rendah
- Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Wanita di Batang, Pelaku Mantan Tunangan
- Gubernur Ganjar Minta Pemkab Batang Buat Laboratorium PCR
- 51 Fasilitas Ini Bikin Pengendara Betah di Rest Area 360 Batang
- Gaji Kepala Desa di Batang Bakal Naik Jadi Rp3,2 Juta
- 267 Warga Batang dan Pekalongan Mengungsi Kebanjiran
- Ini Dia 3 Terobosan Pemkab Batang untuk UMKM
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.