BPDASHL Solo Gelar Padat Karya Penanaman Mangrove

Program penanaman mangrove ini dapat berkelanjutan demi terciptanya ekosistem mangrove yang sehat dan bermanfaat

BPDASHL Solo Gelar Padat Karya Penanaman Mangrove Penyerahan bibit mangrove secara simbolis ke perwakilan Pokmaswas. (Istimewa)

Semarangpos.com, LAMONGAN – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ikut berperan dalam Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu fokusnya adalah program kerja Padat Karya Penanaman Mangrove.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo menjadi salah satu unit pelaksana dan penanggung jawab penanaman mangrove. Yakni di kawasan pesisir utara Pulau Jawa yang masuk dalam area kerja DAS Bengawan Solo.

Area penanaman seluas lebih dari 300 Ha tersebar di delapan desa di dua Kabupaten. Yakni di Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Setiap lokasi penanaman melibatkan kelompok masyarakat (Pokmaswas). Juga menyerap tenaga kerja sebanyak seribuan orang dengan 37800 HOK.

Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove dalam rangka PEN tersebut diawali pelaksanaannya di Pantai Labuhan, Desa Labuhan, Brondong, Lamongan, Jatim, Jumat (23/10/2020).

Gandeng KIM, Pemkab Jepara Sosialisasikan Perbup 52 Tahun 2020

Dalam kegiatan tersebut diserahkan bibit mangrove secara simbolis ke perwakilan Pokmaswas dari tiga desa sasaran penanaman mangrove di Kabupaten Lamongan. Disaksikan Kepala BPDASHL Solo, Ir Suratman, Kepala Desa Labuhan, dan pejabat dinas terkait.

Penanaman dalam kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove melibatkan ratusan orang baik dari BPDASHL Solo, Dinas terkait, dan tokoh masyarakat. Juga santri pondok pesantren, pecinta alam maupun masyarakat sekitar lokasi tanam.

Pemulihan Ekonomi

Salah satu pengurus Pokmaswas Hasil Samudera Ali Muchsin, mengatakan padat karya semacam ini sangat tepat untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Karena dapat menyasar masyarakat yang membutuhkan serta mau bekerja keras menanam, merawat dan menjaga mangrove sebagai bagian dari ekosistem kehidupan mereka.

436 Destinasi Wisata di Jateng Telah Dibuka, Siap Liburan?

Kepala BPDASHL Solo Suratman memastikan program penanaman mangrove ini dapat berkelanjutan demi terciptanya ekosistem mangrove yang sehat dan bermanfaat untuk masyarakat khususnya di area DAS Bengawan Solo.

Suratman juga berpesan bahwa kalau masyarakat ada yang mengetahui jajaran pegawai di BPDASHL yang melakukan kecurangan dapat melaporkan langsung.

Program Padat Karya Penanaman Mangrove ini, lanjutnya, berfungsi ganda untuk mengembalikan ekosistem mangrove di pesisir utara Pulau Jawa yang mulai berkurang. Hal ini karena alih fungsi hutan mangrove dan abrasi ombak.

Lepas ke Permukiman Warga Semarang, Ipan Si Owa Jawa Ditembak Bius

Sebelum pelaksanaan, telah dilaksanakan ground checking, diskusi dengan masyarakat, perizinan, bibit, dan sarana prasarana. BPDASHL Solo juga melibatkan stakeholder lain seperti Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jawa Timur dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur.

“Agar Padat Karya Penanaman Mangrove ini bisa terlaksana dengan baik. Kearifan lokal dari masyarakat sekitar pesisir juga ikut diakomodir untuk memaksimalkan persentase hidup dari mangrove yang ditanam,” imbuhnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.