Penanaman Mangrove BPDASHL Solo Dukung Pemulihan Ekonomi Desa

Program Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan BPDASHL Solo telah memasuki tahapan pelaksanaan di 2 kabupaten pada Oktober 2020.

Penanaman Mangrove BPDASHL Solo Dukung Pemulihan Ekonomi Desa Pelaksanaan program Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan BPDASHL Solo (istimewa)

Semarang.com, SOLO--Program Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo telah memasuki tahapan pelaksanaan. Program ini dilakukan sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Salah satu lokasi program yaitu Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Lamongan. Puluhan warga desa dengan beberapa kapal terlibat dalam penanaman yang digelar sejak September 2020 tersebut.

Sejumlah total 6.661 bibit mangrove ditanam warga per satu hektare. Sedangkan luas area tanam keseluruhan desa tersebut sebesar 68 hektare (ha) dengan jumlah
kebutuhan 453.000 bibit mangrove.

Ini Kiat Plt Kepala Disdikbud Jateng Soal PTM…

Untuk Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Lamongan pelaksanaan penanaman mencakup luas 10 ha dengan 772 HOK. Warga desa menggunakan sejenis sepeda “pancal” dari papan kayu untuk mendistribusikan bibit dan patok ajir. Kerja sama yang apik mutlak diperlukan mengingat lokasi penanaman yang berlumpur dan jauh dari daratan.

Kepala BPDASHL Solo, Ir. Suratman, M.Si, dalam rlis yang diterima Semarangpos.com, Kamis (26/11/2020), mengatakan program penanaman mangrove digelar di dua kabupaten yaitu Lamongan dan Gresik.

“Untuk Kabupaten Lamongan ada tiga desa yaitu Lohgung, Sedayu Lawas, dan Labuan masuk Kecamatan Brondong. Untuk Kabupaten Gresik digelar di lima desa
yaitu Desa Banyuurip, Pangkah Kulon, Pangkah Wetan, Randuboto, dan Manyar.Jadi total ada delapan desa di dua kabupaten,” jelas Suratman.

Membantu Ekonomi Rakyat

Bibit mangrove pada pelaksanaan program Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan BPDASHL Solo. (istimewa)
Bibit mangrove pada pelaksanaan program Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan BPDASHL Solo. (istimewa)

BPDASHL Solo melalui Padat Karya Penanaman Mangrove berharap bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus merawat dan memperbanyak ekosistem mangrove di DAS Bengawan Solo.

Program kerja Padat Karya Penanaman Mangrove merupakan salah satu fokus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pelaksanaan PEN.

BPDASHL Solo menjadi salah satu unit pelaksana dan penanggung jawab penanaman mangrove di kawasan pesisir utara Pulau Jawa yang masuk dalam area kerja DAS Bengawan Solo.

Area penanaman seluas lebih dari 300 ha tersebar di dua Kabupaten, yakni Lamongan dan Gresik. Setiap lokasi penanaman melibatkan kelompok masyarakat
(PokMasWas) dan menyerap tenaga kerja sebanyak seribuan orang dengan 37.800 HOK.

38.000 Anak di Semarang Belum Miliki Akta Kelahiran

Selain sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional, program Padat Karya Penanaman Mangrove ini berfungsi ganda untuk mengembalikan ekosistem mangrove di pesisir utara Pulau Jawa yang mulai berkurang dikarenakan alih fungsi hutan mangrove dan abrasi ombak.

Ground checking, diskusi dengan masyarakat, perizinan, bibit dan sarana prasarana telah dilaksanakan dengan baik. BPDASHL Solo juga melibatkan stakeholder lain seperti Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jawa Timur dan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Jawa Timur, agar Padat Karya Penanaman Mangrove ini bisa terlaksana dengan sebaiknya. Kearifan lokal dari masyarakat sekitar pesisir juga ikut diakomodasi untuk memaksimalkan prosentase hidup dari mangrove yang ditanam.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.