Buruh Ancam Mogok Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Ganjar: Jangan Bikin Kerumunan

Aksi demo dan mogok nasional digaungkan para buruh, tak terkecuali di Jawa Tengah atau Jateng sebagai reaksi penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Buruh Ancam Mogok Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Ganjar: Jangan Bikin Kerumunan Sejumlah buruh di Kota Semarang menggelar demo di depan Kantor DPRD Jateng, Rabu (11/3/2020). Mereka menolak RUU Omnibus Law. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, angkat bicara terkait ancaman para buruh yang ingin menggelar aksi demo dan mogok nasional sebagai reaksi menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Gubernur berambut putih itu menyarankan buruh, terutama yang ada di Jateng untuk tidak mengikuti aksi mogok nasional. Ia juga meminta buruh menyampaikan langsung aspirasi kepada pihak dan lembaga yang berwenang, serta tidak menggelar aksi demo yang memicu kerumunan.

“Saya kira saran saya tidak mogok, tapi silakan komunikasi dengan baik. Apa yang ingin disampaikan aspirasinya, sampaikan ke lembaganya. Dengan car aitu menurut saya lebih komunikatif dan tidak menimbulkan kerumunan,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (5/10/2020).

Buruh di Semarang Ingin UMK Rp3,39 Juta, Pengusaha Tetap

Menurut Ganjar, menyampaikan aspirasi memang hak setiap warga negara dan tidak boleh dilarang. Namun di tengah pandemi Covid-19, penyampaian aspirasi itu harus mengedepankan protokol kesehatan agar tidak membahayakan.

“Kita ingin semua menjaga kesehatan. Menyampaikan aspirasi kan tidak boleh dicegah, tapi caranya diperbaiki. Mereka bisa datang ke legislatif, ke pemerintah untuk menyampaikan secara langsung dengan perwakilannya. Saya kira itu cara yang cukup elegan,” tambahnya.

Bahkan saat rapat evaluasi penanganan Covid-19, Kapolda Jateng lanjut Ganjar sudah memutuskan tidak akan memberikan izin kerumunan. Untuk itu, pihaknya meminta buruh di Jateng mematuhi hal itu dan menyampaikan aspirasinya dengan cara yang lebih tepat.

Geruduk DPRD, Buruh Semarang Tolak Omnibus Law

“Lebih baik siapa perwakilannya, menyampaikan langsung pada institusi yang berewenang dan bisa menangani secara langsung. Menurut saya ini, ini cara yang lebih baik,” pungkasnya.

Sejumlah serikat pekerja nasional dikabarkan siap menggelar aksi mogok nasional pada Selasa-Kamis (6-8/10/2020). Aksi itu sebagai reaksi menolak beberapa poin RUU Omnibus Law Cipta Kerja dengan cara menggelar aksi demo di sejumlah wilayah di Indonesia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.