DBD di Blora Sudah Serang 96 Orang, 2 Meninggal

Blora bukan hanya didera virus corona jenis baru pemicu Covid-19 tetapi juga penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang menimbulkan korban jiwa.

DBD di Blora Sudah Serang 96 Orang, 2 Meninggal Salah seorang petugas fogging menyemprot salah satu ruangan guna cegah nyamuk DBD. (Murianews.com-Anggara Jiwandhana)

Semarangpos.com, BLORA Bukan hanya virus corona jenis baru pemicu Covid-19 yang meneror Blora, Jawa Tengah. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga tengah meneror Blora.

Sepanjang tahun 2020 ini saja, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti itu sudah menyebabkan puluhan orang kesakitan. Bahkan pnyakit tersebut telah pula menyebabkan korban jiwa.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto mengungkapkan, sepanjang tahun 2020 ini, tercatat sudah ada 96 kasus DBD. Dari kasus sebanyak ini, ada dua penderita DBD yang meninggal dunia. “Pasien meninggal ini dari wilayah Puskesmas Japah,” katanya, Rabu (29/7/2020).

Makna di Balik Harumnya Parang Kusuma

Dijelaskan, ada lima kecamatan tertinggi kasus DBD di Kabupaten Blora, Jateng. Kelimanya adalah Kecamatan Blora dengan 18 kasus, Cepu (13), Ngawen (10), Kunduran (7), dan Tunjungan (6).

”Demam berdarah itu ada pendarahan di dalam tubuh. Nantinya harus pemeriksaan trombosit dan hematrokit. Jika ada gejala panas pada tubuh lebih dua hari atau hari ketiga belum kunjung turun, bisa diperiksakan ke dokter,” paparnya.

Fogging dan PSN

Untuk menekan kasus DBD, pihaknya terus melakukan banyak hal. Selain melakukan fogging di wilayah yang ditemui ada kasus, juga melakukan sosialisasi melalui berbagai cara.

Lilik meminta masyarakat supaya tetap giat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sebab, dengan PSN sangat efektif untuk mencegah penyebaran DBD yang penularannya melalui nyamuk itu.

Coba Sop Kakap di Tengah Kota Semarang

Lilik juga mengimbau agar masyarakat menciptakan lingkungan yang baik. Caranya, dengan menutup, menguras, mengubur (3M) tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi perkembangbiakan nyamuk.

”Fogging tetap kita lakukan, hanya saja pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara dengan PSN akan menyentuh atau memusnahkan hingga ke telur maupun jentik-jentik nyamuk yang bisa menularkan DBD,” jelasnya.

Dalam situasi pandemi Covid-19, masyarakat diminta tetap harus patuh protokol kesehatan sehingga aman dari Covid-19 dan DBD. “Tetap patuhi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, jaga jarak dan hindari kerumunan,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.