Hanya Ada 14 Orang, Semarang Krisis Penghulu Pernikahan

Jumlah penghulu pernikahan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) saat ini hanya tersisa 14 orang dan rata-rata mendekati masa pensiun.

Hanya Ada 14 Orang, Semarang Krisis Penghulu Pernikahan Ilustrasi penghulu. (dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Profesi pemimpin upacara pernikahan atau penghulu di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) semakin langka belakangan ini.

Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Kota Semarang bahkan mencatat saat ini hanya tersisa 14 penghulu nikah yang masih aktif bekerja.

Belasan penghulu itu berbanding terbalik dengan luas wilayah Kota Semarang yang mencapai 373,70 kilometer persegi, dan terbagi dalam 16 kecamatan. Praktis, 14 penghulu itu pun harus mampu menjangkau seluruh warga yang terletak di 16 kecamatan tersebut.

Tak Pakai Masker di Semarang, Ini Sanksi yang Bakal Diterima

Kondisi itu pun sebenarnya masih bisa ditangani 14 penghulu jika tidak banyak warga yang menggelar pernikahan. Namun, jika permintaan semakin banyak terutama pada bulan-bulan yang dianggap baik menggelar pernikahan, seperti Zulhijah atau Syawal, para penghulu ini pun merasa kewalahan.

Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang, Muhdi, menilai jumlah 14 penghulu di Kota Semarang sangatlah tidak ideal.

“Idealnya itu ya ada 30-an penghulu. Tapi, saat ini kami cuma punya 14 penghulu. Sangat tidak ideal,” ujar Muhdi.

Muhdi mengatakan idealnya dalam satu Kantor Urusan Agama (KUA) ada dua penghulu. Namun, kenyataannya di beberapa KUA di wilayah Semarang hanya memiliki satu penghulu.

“Bahkan di beberapa kecamatan ada yang penghulunya merangkap sebagai kepala KUA, seperti Semarang Timur, Semarang Tengah, dan Tugu. Ada lagi yang KUA tidak punya penghulu seperti Candisari,” ungkapnya.

Masa pensiun

Kendati minim, Muhdi mengaku pihaknya tetap berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga. Meski pun imbasnya membuat kinerja penghulu menjadi sangat padat.

“Kadang itu ada penghulu yang dalam sehari bisa memimpin upacara pernikahan berkali-kali di lokasi yang berbeda-beda. Bahkan, kalau pas musim kawin ada yang berangkat dari rumah pagi, pulangnya malam,” tuturnya.

Pernikahan Anak di Jateng Naik Dua Kali Lipat Selama Pandemi

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam Kantor Kemenag Semarang, M. Labib, mengatakan minimnya penghulu itu dipengaruhi tidak adanya lagi lowongan CPNS untuk posisi penghulu dalam beberapa tahun terakhir.

“Padahal kalau yang berminat itu banyak. Anak-anak muda yang lulusan ilmu agama di perguruan tinggi itu banyak yang berminat jadi penghulu. Tapi, kan selama ini lowongannya yang enggak ada. Sementara yang ada saat ini sudah mendekati masa pensiun,” jelasnya.

Minimnya jumlah penghulu di Semarang ini juga tidak sebanding dengan angka pernikahan yang terbilang tinggi. Data Semarangpos.com, setidaknya ada sekitar 3.146 pernikahan yang digelar di Kota Semarang sejak Januari-Mei 2020.

Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 71% atau 2.238 pernikahan digelar di luar KUA atau mewajibkan penghulu untuk datang ke rumah calon mempelai.

KLIK dan LIKEdi sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.